Koperasi Merah Putih jadi Solusi Bebaskan Petani dari Tengkulak

![Presiden RI, Prabowo Subianto Presiden RI, Prabowo Subianto [Foto: Istimewa]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/presiden-ri-prabowo-subianto-18.webp)
Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Koperasi ini diharapkan menjadi senjata utama untuk memutus rantai ketergantungan petani pada tengkulak dan rentenir yang selama ini menjerat kehidupan ekonomi desa.
Dalam acara peresmian yang berlangsung di Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025), Prabowo menekankan bahwa kehadiran koperasi ini bukan sekadar simbol, tetapi wujud nyata keberpihakan negara terhadap para petani dan pelaku ekonomi desa.
Prabowo menjelaskan bahwa persoalan mendasar yang dihadapi para petani telah ia perhatikan sejak dirinya menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada 2004.
Salah satu masalah yang kerap ditemui adalah tidak tersedianya truk dan fasilitas penyimpanan setelah panen, sehingga hasil pertanian terbuang sia-sia.
“Saya sejak tahun 2004 jadi Ketum HKTI, berjuang bersama KTNA [Kontak Tani Nelayan Andalan], saya pun Pembina KTNA. Masalahnya klasik. Sering kita dengar laporan, ‘Pak, saya baru panen mangga terbaik di Indonesia, tapi 4–5 hari tidak ada truk, tidak ada yang bisa ngangkut. Akhirnya, mangga terbaik itu busuk,” tutur Prabowo.
Selain masalah distribusi, Prabowo juga menyoroti persoalan pupuk bersubsidi yang tak kunjung sampai ke tangan petani karena rumitnya birokrasi.
“Kendalanya macam-macam. Pupuk yang disubsidi oleh negara, oleh APBN, langka, tidak sampai ke petani. Peraturannya ada 145, ada belasan tanda tangan yang diperlukan dari pabrik ke petani,” ujarnya.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti kondisi para petani yang kerap dirugikan oleh tengkulak, yang membeli hasil panen dengan harga rendah.
Di saat yang sama, para petani dibebani kebutuhan rumah tangga yang mendesak. Hal inilah yang membuat mereka terpaksa meminjam uang ke rentenir dengan bunga harian yang tinggi.
“Tiap panen yang berhasil, harga untuk petani jatuh. Kenapa? Karena para petani kita uangnya sangat sedikit. Menunggu panen, anaknya harus sekolah, ada keluarganya sakit, dia harus keluar biaya. Pinjam uang susah, di desa nggak ada yang mau pinjemin uang kecuali rentenir, yang bayarnya adalah per hari bunganya,” ujarnya.
Melihat situasi tersebut, Prabowo menekankan bahwa kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan langkah strategis yang signifikan untuk mengakhiri berbagai persoalan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Karena tahu petani susah uang, jauh sebelum panen sudah dibeli dengan harga yang jatuh. Ini turun temurun, menurut saya bukan puluhan tahun, tapi ratusan tahun. Ini harus kita potong, dan kita potong dengan langkah besar. Bangsa kita besar, kita harus berpikir besar dan berani ambil tindakan besar,” tutup Prabowo.
Topik:
presiden-prabowo-subianto kopdes-merah-putih petani tengkulakBerita Sebelumnya
Sri Mulyani di G20: Kolaborasi Global Kunci Kemajuan Nyata
Berita Selanjutnya
Daftar Rekomendasi Saham Hari Ini, 22 Juli 2025
Berita Terkait

Prabowo Pastikan 82 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Terwujud Bertahap
29 September 2025 16:26 WIB

Kartu Pers Wartawan Dicabut usai Tanya MBG, Mensesneg Buka Suara
29 September 2025 09:47 WIB
![Oleh-oleh Kunker Prabowo: Rp380 T Investasi dan 30.000 Artefak Kembali ke Tanah Air Presiden RI, Prabowo Subianto [Foto: Istimewa]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/presiden-ri-prabowo-subianto-25.webp)
Oleh-oleh Kunker Prabowo: Rp380 T Investasi dan 30.000 Artefak Kembali ke Tanah Air
27 September 2025 18:16 WIB