BRI Danareksa: AKR Corporindo Targetkan Laba Bersih Rp2,6 Triliun di 2025
Jakarta, MI - PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) optimistis mencetak laba bersih di kisaran Rp2,4 triliun hingga Rp2,6 triliun sepanjang tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan dalam riset terbaru BRI Danareksa Sekuritas, yang menunjukkan kepercayaan diri manajemen AKRA terhadap pertumbuhan bisnis tahun ini.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Richard Jerry menyebutkan bahwa proyeksi tersebut didukung oleh asumsi kenaikan volume penjualan minyak bumi dan bahan kimia sebesar 5–7% secara tahunan. Selain itu, margin dari minyak bumi diperkirakan stabil pada level yang sama dengan tahun sebelumnya, sementara penjualan lahan diharapkan mencapai 80–110 hektare.
Richard menuturkan, manajemen AKRA memperkirakan laba bersih akan berada di rentang Rp2,4 – Rp2,6 triliun pada tahun ini, sedangkan konsensus memproyeksikan laba perseroan sebesar Rp2,6 triliun.
“Manajemen memperkirakan penjualan lahan sebesar 50 hektare dari Hebang dan 30 hektare dari klien yang ditunda pada 2024 dapat diakui pada tahun ini,” tulis Richard dalam riset yang dirilis pada Kamis (9/1/2025).
Dia juga menyampaikan bahwa, pendapatan utilitas AKRA juga diproyeksikan meningkat, mengingat Xinyi Glass akan memulai produksinya pada Februari 2025 dan operasi smelter Freeport akan dilanjutkan pada pertengahan tahun ini.
BRI Danareksa memberikan rekomendasi beli untuk saham AKRA dengan target harga sebesar Rp1.600 per saham. Rekomendasi ini telah mempertimbangkan berbagai risiko penurunan yang mungkin terjadi.
Richard menjelaskan bahwa risiko penurunan rekomendasi AKRA meliputi kegagalan perseroan dalam mengeksekusi penjualan lahan, serta penurunan produksi batu bara dan nikel yang menyebabkan penurunan volume dan margin minyak bumi.
Dari sisi kinerja keuangan, berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal III/2024, AKRA mencatatkan pendapatan sebesar Rp28,61 triliun, turun 4,55% year on year (YoY) dibandingkan pendapatan Rp29,97 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun pendapatan terbesar AKRA bersumber dari segmen perdagangan dan distribusi BBM senilai Rp21,48 triliun, serta perdagangan dan distribusi bahan kimia Rp4,81 triliun.
Kinerja pendapatan AKRA sepanjang Januari hingga September 2024 didorong oleh beberapa segmen bisnis, dengan kawasan industri menyumbang Rp1 triliun, jasa logistik Rp812 miliar, dan pabrikan sebesar Rp499 miliar. Selain itu, AKRA mencatatkan laba kotor konsolidasi sebesar Rp2,35 triliun, dengan margin laba bruto mencapai 8%.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,47 triliun per kuartal III/2024. Jumlah itu lebih rendah 14,19% dari realisasi Rp1,69 triliun pada Januari - September 2023.
Topik:
pt-akr-corporindo-tbk akra bri-danareksa-sekuritas saham kinerja-emitenBerita Sebelumnya
Berita Selanjutnya