Pemerintah Terbitkan Global Bonds Rp56 Triliun: Langkah Biayai APBN 2025
Jakarta, MI - Pemerintah Indonesia kembali mencetak langkah strategis dalam pengelolaan keuangan negara dengan menerbitkan surat utang global (global bonds) berdenominasi dolar AS dan euro, senilai total sekitar Rp56 triliun. Langkah ini ditujukan untuk mendukung pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025, yang diproyeksikan mencapai Rp616,2 triliun atau sekitar 2,53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Penerbitan Surat Utang Negara (SUN) ini dilakukan dalam format SEC Shelf Registered, dengan nominal masing-masing USD2 miliar dan 1,4 miliar euro. Format ini memungkinkan fleksibilitas pemerintah untuk mengakses pasar modal global dengan lebih efisien. Transaksi kali ini juga menandai keberhasilan Indonesia sebagai penerbit global bonds berpengalaman, mengingat ini adalah penerbitan ke-16 kalinya dalam format SEC Registered.
"Transaksi ini menandai keberhasilan pemerintah menerbitkan global bonds dengan format SEC Registered untuk keenam belas kalinya," ujar Direktorat SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Kamis (9/1/2025).
Penerbitan global bond dalam jumlah cukup besar ini dilakukan sejalan dengan strategi front-loading pemerintah untuk mengoptimalkan peluang likuiditas di awal tahun serta prospek pasar yang dinamis dan menantang ke depan. Pembukaan transaksi dilakukan pagi ini untuk pasar Asia dan untuk pasar Eropa dibuka di hari yang sama dengan menyesuaikan waktu setempat.
"Penawaran tersebut berhasil menarik minat investor global hingga mencapai total orderbook (pemesanan) USD6,1 miliar dan 2,5 miliar euro," katanya.
Karena tingginya minat pemesanan, pemerintah memutuskan untuk menurunkan imbal hasil (yield) pada seluruh tenor yang ditawarkan. Yield akhir untuk SUN USD dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun masing-masing ditetapkan sebesar 5,300 persen dan 5,650 persen.
Sementara itu, SUN euro dengan tenor 8 tahun dan 12 tahun ditetapkan dengan yield masing-masing sebesar 3,917 persen dan 4,251 persen.
"Keberhasilan transaksi ini mencerminkan dukungan yang kuat dan berkelanjutan dari beragam investor global untuk Indonesia. Tingginya minat investor tersebut antara lain didorong oleh fundamental ekonomi Indonesia dan kinerja APBN yang solid," jelas DJPPR.
Empat seri SUN yang diterbitkan dalam transaksi kali ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody's, BBB dari Standard & Poor's, serta BBB dari Fitch. SUN tersebut juga akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura dan Bursa Efek Frankfurt.
Dalam penerbitan global bond kali ini, pemerintah menunjuk ANZ, BofA Securities, HSBC, J.P. Morgan dan Standard Chartered Bank sebagai Joint Bookrunners sementara PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk ditunjuk sebagai Domestic Dealers.
Topik:
surat-utang-global surat-utang-negara dolar-as euro apbn-2025Berita Sebelumnya