Cengkeh Terpapar Cesium 137 Tiba, Pelabuhan Tanjung Perak Ditutup

Jakarta, MI - Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, ditutup setelah satu kontainer berisi cengkeh yang diduga terkontaminasi zat radioaktif Cesium 137 (Cs-137) tiba dari Amerika Serikat (AS). Penutupan dilakukan sebagai langkah pengamanan untuk mencegah potensi paparan lebih lanjut di kawasan pelabuhan.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kontaminasi Radionuklida Cs-137 bergerak cepat berkoordinasi dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak untuk menutup kawasan pelabuhan. 

Menurut Satgas, kontainer berisi cengkeh tersebut tiba di Terminal Pati Kemas Tanjung Perak pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 22.00 WIB. Kontainer itu sebelumnya dikembalikan oleh otoritas Amerika Serikat setelah ditemukan adanya dugaan paparan Cs-137 pada komoditas tersebut.

"Telah dilakukan penanganan dengan menutup kawasan pelabuhan," ujar Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cesium-137 Bara Hasibuan dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa penutupan pelabuhan tersebut merupakan tindak lanjut penanganan kontainer dan isinya yang diduga terkontaminasi radioaktif.

Bara mengungkapkan, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) telah melakukan pemeriksaan terhadap kontainer dan cengkeh produksi PT NJS yang diduga terkontaminasi Cs-137. Hasilnya, Bapeten menemukan kontaminasi pada beberapa bagian produk cengkeh.

Selain itu, Bapeten menemukan kontaminasi Cs-137 pada bagian dalam kontainer, dengan hasil pengukuran yang relatif kecil. Sementara itu, Bapeten tidak menemukan kontaminasi paparan Cs-137 pada bagian luar kontainer.

Lebih lanjut, Bapeten melakukan pemilahan antara produk cengkeh yang terkontaminasi dan yang bersih. Selanjutnya, produk cengkeh yang terkontaminasi dipisahkan ke kontainer baru di PT NJS.

Satgas Penanganan Cs-137 kemudian melakukan penyegelan terhadap produk yang terindikasi terpapar zat radioaktif tersebut. Produk itu akan menjalani proses dekontaminasi sebelum akhirnya dimusnahkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Produk yang diketahui terdeteksi Cs-137 akan dilokalisir (disegel) untuk selanjutnya dilakukan langkah dekontaminasi dan dimusnahkan," tuturnya.