Lonjakan Minyak Kedelai Dorong Harga CPO Meningkat
Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (CPO) kembali melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Selasa (18/11/2025). Kenaikan ini menandai reli dua hari berturut-turut, mengikuti lonjakan harga minyak kedelai di Chicago setelah China membeli kedelai asal Amerika Serikat (AS).
Kontrak CPO berjangka untuk pengiriman Januari di Bursa Malaysia Derivatives tercatat naik 1,40 persen ke level MYR4.209 per ton pada pukul 15.20 WIB.
Trader Iceberg X Sdn Bhd, David Ng, menyebut kontrak tersebut menguat sejalan dengan kenaikan harga minyak kedelai di Chicago.
Mengutip Reuters, China dikabarkan membeli sedikitnya 14 kargo kedelai asal AS pada Senin, menurut dua sumber perdagangan yang mengetahui transaksi tersebut. Ini merupakan pembelian terbesar sejak Januari sekaligus yang paling signifikan sejak pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping pada Oktober.
Di pasar berjangka, kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian naik 0,6 persen, sementara kontrak minyak sawit di bursa yang sama turut menguat 0,35 persen. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade tercatat meningkat 0,04 persen.
Pergerakan harga minyak sawit biasanya mengikuti minyak nabati pesaingnya, mengingat produk ini bersaing untuk pangsa pasar minyak nabati global.
Harga minyak mentah melemah seiring meredanya kekhawatiran pasokan setelah aktivitas pengiriman di salah satu pelabuhan ekspor Rusia kembali berjalan. Operasional sebelumnya sempat terhenti akibat serangan drone dan rudal Ukraina.
Pelaku pasar juga terus mengamati pengaruh sanksi Barat terhadap distribusi minyak Rusia. Pelemahan harga minyak mentah membuat minyak sawit kurang diminati sebagai bahan baku biodiesel.
Nilai tukar ringgit, mata uang yang digunakan dalam perdagangan minyak sawit, melemah 0,65 persen terhadap dolar AS, sehingga membuat komoditas ini lebih terjangkau bagi pembeli internasional.
Sementara itu, Malaysia menurunkan harga referensi crude palm oil untuk Desember ke level yang mempertahankan tarif bea ekspor di 10 persen, menurut surat edaran yang diterbitkan di situs Malaysian Palm Oil Board (MPOB).
Topik:
minyak-sawit-mentah harga-cpo