PM Selandia Baru Jacinda Ardern Mengundurkan Diri

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 19 Januari 2023 09:15 WIB
Jakarta, MI - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan pada Kamis (19/1), bahwa dia akan mengundurkan diri bulan depan. "Bagi saya ini saatnya," katanya pada pertemuan anggota Partai seperti dikutip dari Channelnewasia, Kamis (19/1). Jacinda Ardern, yang menjadi perdana menteri dalam pemerintahan koalisi pada 2017, kemudian memimpin partai kiri-tengahnya meraih kemenangan komprehensif dalam pemilihan tiga tahun kemudian, telah melihat penurunan popularitas partai dan pribadinya dalam jajak pendapat baru-baru ini. Dalam penampilan publik pertamanya sejak parlemen memasuki reses musim panas sebulan yang lalu, dia mengatakan kepada retret kaukus tahunan Partai Buruh bahwa selama jeda dia berharap menemukan energi untuk melanjutkan sebagai pemimpin, "tetapi saya belum bisa melakukan itu". Jacinda Ardern mengatakan pemilihan umum berikutnya akan diadakan pada 14 Oktober, dan dia akan terus menjadi anggota parlemen pemilih sampai saat itu. "Saya tidak pergi, karena saya yakin kita tidak bisa memenangkan pemilihan berikutnya, tetapi karena saya yakin kita bisa dan akan melakukannya," katanya. Ardern mengatakan pengunduran dirinya akan berlaku paling lambat 7 Februari, menambahkan bahwa kaukus Partai Buruh akan memilih pemimpin baru pada 22 Januari. Wakil Perdana Menteri Grant Robertson mengatakan bahwa dia tidak akan mengajukan namanya. Ardern juga mengatakan tidak ada rahasia di balik pengunduran dirinya. "Saya manusia. Kami memberikan sebanyak yang kami bisa selama yang kami bisa dan inilah waktunya. Dan bagi saya, inilah waktunya," katanya. "Saya pergi karena dengan pekerjaan istimewa seperti itu muncul tanggung jawab besar. Tanggung jawab untuk mengetahui kapan Anda adalah orang yang tepat untuk memimpin, dan juga kapan Anda tidak," pungkasnya.
Berita Terkait