G7 Desak China Tekan Rusia Setop Perang di Ukraina

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 21 Mei 2023 17:24 WIB
Jakarta, MI - Para pemimpin negara yang tergabung dalam The Group of Seven (G7) mendesak China untuk menekan mitra strategisnya Rusia untuk mengakhiri perangnya di Ukraina dan menyelesaikan sengketa teritorial secara damai. Hal itu disampaikan dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan para pemimpin negara G7 dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) di Hiroshima, Jepang. Para pemimpin G7 menekankan bahwa mereka tidak ingin merugikan China dan mencari hubungan yang konstruktif dan stabil dengan Beijing. Para pemimpin G7 juga mengakui pentingnya terlibat secara terbuka. "Kami meminta China untuk menekan Rusia menghentikan agresi militernya, dan segera, sepenuhnya dan tanpa syarat menarik pasukannya dari Ukraina," kata pernyataan para pemimpin G7, Sabtu (20/5) seperti dikutip dari AP. “Kami mendorong China untuk mendukung perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi berdasarkan integritas wilayah dan prinsip serta tujuan Piagam PBB,” termasuk dalam pembicaraan langsung dengan Ukraina. G7 menyebut, kerja sama dengan China diperlukan mengingat peran global dan ukuran ekonominya, kata kelompok itu, dalam memohon kerja sama menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, keanekaragaman hayati, utang dan kebutuhan pembiayaan negara-negara yang rentan, masalah kesehatan global, dan stabilitas ekonomi. Tetapi para pemimpin menyatakan “keprihatinan serius” tentang situasi di laut China Timur dan Selatan, di mana Beijing telah memperluas kehadiran militernya dan mengancam akan menggunakan kekuatan untuk mengendalikan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. Mereka menyerukan "resolusi damai" atas klaim China atas Taiwan, yang tetap belum terselesaikan sejak komunis memperoleh kekuasaan di daratan China pada tahun 1949. Pernyataan itu mengatakan "tidak ada dasar hukum untuk klaim maritim China yang luas di Laut China Selatan, dan kami menentang kegiatan militerisasi China di wilayah tersebut." G7 juga bersatu dalam menyuarakan keprihatinan tentang hak asasi manusia di China, termasuk di Tibet, di Hong Kong, dan di wilayah paling barat Xinjiang, di mana masalah kerja paksa merupakan masalah abadi. #G7 Desak China Tekan Rusia Setop Perang di Ukraina