Kongres Setujui Penangguhan Batas Utang, AS Terhindar dari Gagal Bayar

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 2 Juni 2023 15:57 WIB
Jakarta, MI - Senat Amerika Serikat (AS) mengesahkan undang-undang bipartisan yang mencabut plafon utang pemerintah sebesar US$ 31,4 triliun. Pengesahan UU ini mencegah AS dari ancaman default atau gagal bayar utang untuk pertama kalinya. Dilansir dari Reuters, Jumat (2/6), Senat memberikan suara 63-36 untuk menyetujui RUU yang telah disahkan pada hari Rabu oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Departemen Keuangan telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan dapat membayar semua tagihannya pada tanggal 5 Juni jika Kongres gagal bertindak saat itu. "Kami menghindari gagal bayar malam ini," kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer pada Kamis (1/6). Biden memuji tindakan tepat waktu Kongres. "Perjanjian bipartisan ini merupakan kemenangan besar bagi ekonomi kita dan rakyat Amerika," kata Biden dalam sebuah pernyataan. Biden menambahkan bahwa dia akan menandatanganinya menjadi undang-undang sesegera mungkin. Dia mengatakan akan membuat pernyataan tambahan pada hari Jumat pukul 7 malam waktu setempat. Biden terlibat langsung dalam negosiasi RUU tersebut dengan Ketua DPR Kevin McCarthy. Sementara pertempuran sengit ini telah berakhir, Pemimpin Republik Senat Mitch McConnell tidak membuang waktu menandai pertarungan anggaran berikutnya. "Dalam beberapa bulan mendatang, Senat Republik akan terus bekerja untuk menyediakan pertahanan bersama dan mengendalikan pengeluaran sembrono Demokrat Washington," katanya dalam sebuah pernyataan. McConnell merujuk pada 12 tagihan yang akan dikerjakan Kongres selama musim panas untuk mendanai program pemerintah pada tahun fiskal mulai 1 Oktober, yang juga akan melaksanakan instruksi luas dari tagihan batas utang. Menteri Keuangan Janet Yellen, sementara itu, mengeluarkan beberapa nasihat tajam. "Saya terus sangat percaya bahwa kepercayaan penuh dan kredit Amerika Serikat tidak boleh digunakan sebagai alat tawar-menawar," seperti yang dilakukan Partai Republik selama beberapa bulan terakhir," katanya. Dengan undang-undang ini, batas undang-undang pinjaman federal akan ditangguhkan hingga 1 Januari 2025. Tidak seperti kebanyakan negara maju lainnya, Amerika Serikat membatasi jumlah utang yang dapat dipinjam pemerintah, terlepas dari pengeluaran apa pun yang dialokasikan oleh badan legislatif. "Amerika bisa bernafas lega," kata Schumer dalam sambutannya kepada Senat. #Kongres Setujui Penangguhan Batas Utang, AS Terhindar dari Gagal Bayar