20 Orang Ditangkap Terkait Pembantaian di Sekolah Uganda

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 20 Juni 2023 09:05 WIB
Jakarta, MI - Dua puluh orang yang dituduh membantu kelompok pemberontak terkait ISIS yang diduga membunuh puluhan orang, kebanyakan siswa di sebuah sekolah di Uganda barat, telah ditangkap, kata Kepolisian Uganda. Dilansir dari CNN, Selasa (20/6), sekitar 42 orang, termasuk 37 siswa tewas pada hari Jumat ketika anggota kelompok pemberontak Allied Democratic Forces (ADF) menyerang Sekolah Menengah Lhubirira di Mpondwe, membacok beberapa korban mereka hingga tewas dengan parang dan membakar asrama. Enam orang lainnya diculik, kata pihak berwenang. Seorang juru bicara Kepolisian Uganda, Fred Enanga, mengatakan pada hari Senin bahwa 20 tersangka kolaborator ADF telah ditangkap, tetapi tidak ada anggota kelompok milisi yang sebenarnya. Penangkapan tersebut mengikuti pengungkapan pihak berwenang sebelumnya bahwa ADF mungkin menghabiskan waktu berhari-hari untuk merencanakan serangan dengan bantuan penduduk lokal di kota. Sekolah Lhubirira terletak di kota Kasese, yang berada di sepanjang perbatasan negara dengan Republik Demokratik Kongo, dengan siswa berusia antara 13 dan 18 tahun. Korban termuda dalam serangan Jumat itu baru berusia 12 tahun, kata polisi. Presiden Uganda Yoweri Museveni menggambarkan serangan itu sebagai "kriminal, putus asa, teroris dan sia-sia" dalam sebuah pernyataan hari Minggu. Dia juga mengatakan dia mengerahkan lebih banyak pasukan ke bagian barat negara itu dan melintasi perbatasan Uganda dengan Kongo untuk mengejar para penyerang. “Terutama sekarang Pemerintah Kongo mengizinkan kami untuk beroperasi di sisi Kongo juga, kami tidak memiliki alasan untuk tidak memburu teroris ADF hingga punah,” kata Museveni. Pasukan keamanan Uganda telah berjuang untuk mengendalikan ADF, yang terus mendalangi serangan mematikan baik di negara maupun di Kongo, dari pegunungan perbatasan antara kedua negara. Setidaknya 12 jemaah tewas dan sekitar 50 terluka ketika sebuah bom diledakkan oleh ADF di sebuah kebaktian gereja di provinsi Kivu Utara Kongo pada bulan Januari. ADF terkait ISIS ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada tahun 2021 dan diberi sanksi oleh PBB pada tahun 2014. #Pembantaian di Sekolah Uganda