Sebulan Menghilang, Menlu China Qin Gang Dicopot dari Jabatan

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 25 Juli 2023 21:39 WIB
Jakarta, MI - Pemerintah China telah mencopot Qin Gang dari jabatan menteri luar negeri dan menggantikannya dengan pendahulunya, Wang Yi, menurut media pemerintah. “Badan legislatif tinggi China memilih untuk menunjuk Wang Yi sebagai menteri luar negeri karena mengadakan sesi pada hari Selasa,” lapor kantor berita Xinhua. "Qin Gang dicopot dari jabatan menteri luar negeri," imbuhnya. Pengumuman itu datang sebulan setelah penampilan publik terakhir Qin. Televisi pemerintah China, CCTV tidak memberikan alasan terkait pemecatan Qin. Menambah misteri seputar pemecatan Qin, itu disetujui pada pertemuan Komite Tetap legislatif stempel karet China, Kongres Rakyat Nasional, yang biasanya berkumpul pada akhir bulan. Dilansir dari Aljazeera, Selasa (25/7), pria berusia 57 tahun, yang diangkat menjadi menteri luar negeri pada bulan Desember, tidak terlihat di depan umum sejak 25 Juni, ketika dia mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Rusia, Vietnam dan Sri Lanka. Penampilan terakhir Qin di media pemerintah adalah pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko, yang mengunjungi Beijing kurang dari 48 jam setelah pemberontakan gagal kelompok tentara bayaran Wagner melawan petinggi militer Moskow. China kemudian membatalkan pembicaraan antara Qin dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada 4 Juli tanpa penjelasan. Qin kemudian melewatkan pertemuan tingkat tinggi dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen dan utusan iklim AS John Kerry. Kementerian luar negeri China kemudian juga mengatakan Qin tidak dapat menghadiri KTT Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta karena "alasan kesehatan". Ketidakhadirannya yang misterius telah memicu spekulasi bahwa Qin tidak lagi disukai oleh kepemimpinan Partai Komunis China (PKC). Penduduk asli Tianjin telah bertugas di pemerintahan Tiongkok sejak akhir 1980-an, sebagian besar dalam peran yang berkaitan dengan urusan luar negeri. Qin dianggap sebagai orang kepercayaan dekat Presiden China Xi Jinping dan dipandang sebagai bintang yang sedang naik daun di dalam PKC. Promosinya atas kandidat yang lebih berpengalaman, pertama menjadi duta besar AS dan kemudian menteri luar negeri, dikaitkan dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh Xi secara langsung. Seorang pembicara bahasa Inggris yang fasih, Qin hadir di Washington melalui penampilan publik dan media di mana dia membela posisi geopolitik China. Dia juga sebelumnya menjabat sebagai juru bicara kementerian luar negeri China, di mana dia mendapatkan reputasi atas tanggapan pedas terhadap pertanyaan sulit dari wartawan. Dalam beberapa tahun terakhir, dia dipandang sebagai contoh perubahan Beijing menuju apa yang disebut diplomasi "prajurit serigala" yang agresif. Sejumlah tokoh terkenal di China telah hilang untuk waktu yang lama tanpa penjelasan dalam beberapa tahun terakhir.