Edwin Wagensveld Injak dan Robek Alquran Saat Demo di Belanda

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 19 Agustus 2023 14:16 WIB
Jakarta, MI - Seorang aktivis sayap kanan Belanda merobek dan menginjak-injak salinan Alquran saat demonstrasi di luar kedutaan Turki di Den Haag, Jumat (18/8). Aksi tersebut membuat berang puluhan kontra pengunjuk rasa dan berujung pada insiden pelemparan batu yang ditujukan kepada pengunjuk rasa yang merobek kitab suci umat Islam tersebut. Sesuai laporan kantor berita AFP, koresponden mereka menyaksikan Edwin Wagensveld, pemimpin kelompok sayap kanan cabang Belanda Pegida, merusak salinan Alquran. Jalan tempat kedutaan Turki berada ditutup oleh polisi. Sekitar 50 pengunjuk rasa kontra juga hadir di tempat kejadian, dilaporkan beberapa dari mereka mulai melempari demonstran sayap kanan dengan batu ketika dia merobek halaman dari kitab suci Islam. Beberapa bahkan mencoba mengejar Wagensveld saat dia meninggalkan tempat kejadian. Untuk menghentikan mereka, polisi yang dilengkapi tameng dan pentungan turun tangan. Mengutuk tindakan tersebut, pada Jumat pagi, menteri kehakiman Belanda kelahiran Turki, menggambarkan rencana penghancuran kitab suci sebagai "cukup primitif dan menyedihkan," tetapi mengatakan bahwa undang-undang negara mengizinkan demonstrasi semacam itu. AFP melaporkan bahwa Geert Wilders, pemimpin PVV, partai sayap kanan lainnya di Belanda, memposting pesan online yang mendukung demonstrasi hari Jumat oleh Pegida. Selama demonstrasi, pemimpin Pegida Edwin Wagensveld terlihat mengenakan kemeja yang menyamakan kitab suci Islam Quran dengan 'Mein Kampf' Adolf Hitler. Sebelumnya, pada bulan Januari, dia telah membuat pernyataan seperti ini selama demonstrasi serupa, dan sekarang menghadapi persidangan atas komentar tersebut. Baru-baru ini, ada serangan serupa lainnya terhadap Alquran di banyak negara Eropa. Pada akhir Juli tahun ini, dua pria telah membakar kitab suci Islam di luar parlemen Swedia. Insiden serupa juga telah dilaporkan di Denmark. Juga di bulan Juli, sekelompok kecil pengunjuk rasa di Denmark telah membakar salinan kitab suci Alquran di depan kedutaan Irak di Kopenhagen. Menyusul hal ini, pemerintah negara telah mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan hukum untuk menghentikan demonstrasi yang melibatkan pembakaran kitab suci.