Indonesia Desak Dunia Internasional Selesaikan Masalah Rohingya
![Reina Laura](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Indonesia Desak Dunia Internasional Selesaikan Masalah Rohingya Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (12/12). (Foto: ANTARA/Shofi Ayudiana)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/d5b280c1-47ee-49b5-b936-22b7f85b8f39.jpg)
Jakarta, MI - Indonesia mendesak komunitas internasional, khususnya negara-negara pihak pada Konvensi Pengungsi 1951, untuk lebih bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan bahwa tuntutan tersebut akan disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu)Retno Marsudi dalam pertemuan Global Refugee Forum, yang dilaksanakan di Jenewa, Swiss pada 13-15 Desember.
"Kami melihat penanganan masalah ini khususnya resettlement (penempatan pengungsi ke negara ketiga yang mau menerima) berjalan sangat lambat selama ini," kata Iqbal, Selasa (12/12).
"Kami akan menegaskan kembali kewajiban internasional dari semua negara anggota PBB terutama para pihak Konvensi Pengungsi terhadap penanganan masalah Rohingya," tambahnya.
Jumlah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia meningkat. Badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) mengatakan, ada lebih dari 1.200 orang Rohingya yang telah mendarat di Indonesia sejak November 2023, dengan setidaknya 300 orang tiba di Aceh pada pekan lalu.
Iqbal mengatakan, bahwa akar masalah dari lonjakan jumlah pengungsi Rohingya ini adalah konflik berkepanjangan di Myanmar, yang hingga saat ini belum selesai.
Untuk itu, menurut dia, Indonesia akan melakukan semua upaya untuk membantu, agar konflik di Myanmar dapat diselesaikan.
Presiden Joko Widodo pada pekan lalu menyatakan, adanya dugaan kuat keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang, dalam peningkatan jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia.
Meskipun bukan pihak Konvensi Pengungsi PBB, Indonesia tetap membantu dan menampung sementara para pengungsi, dengan alasan kemanusiaan.
Joko Widodo mengarahkan, agar bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi diberikan, dengan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.
Ia berjanji, akan bekerja sama dengan organisasi-organisasi internasional, terutama UNHCR, untuk menangani masalah tersebut.
"Indonesia terus melakukan kerja sama dengan organisasi internasional, khususnya UNHCR dan IOM (badan migrasi PBB) untuk menangani masalah ini. Koordinasi itu terus dilakukan baik di level PBB maupun di lapangan," tandasnya.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Tim SAR Gabungan Temukan 69 Imigran Rohingya, Korban Kapal Karam di Laut Aceh Petugas Kantor SAR Banda Aceh bersiap menuju ke Meulaboh, Membantu evakuasi etnis Rohingya yang mengalami kecelakaan kapal tenggelam di perairan setempat, Rabu (20/3/2024). (Foto: ANTARA)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/84b0fab8-ac69-43c9-8746-61d27600d1ae.jpg)
Tim SAR Gabungan Temukan 69 Imigran Rohingya, Korban Kapal Karam di Laut Aceh
21 Maret 2024 14:40 WIB
![Kapal Pengangkut Seratusan Etnis Rohingya Terbalik di Perairan Meulaboh Aceh Barat Seratusan warga etnis Rohingya asal Myanmar berupaya menyelamatkan diri setelah sebuah kapal yang mereka tumpangi diduga terbalik di perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Rabu (20/3/2024). (Foto: ANTARA)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/74a6ff29-b62b-42f3-9169-496ba63fb084.jpg)
Kapal Pengangkut Seratusan Etnis Rohingya Terbalik di Perairan Meulaboh Aceh Barat
20 Maret 2024 17:00 WIB
![BKSAP DPR: Negara-negara Asean Harus Ambil Tindakan Konkret Terkait Myanmar Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Achmad Hafisz Thohir (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/9e43b20c-68ef-42d5-a087-b2a11a1d6d9f.jpg)
BKSAP DPR: Negara-negara Asean Harus Ambil Tindakan Konkret Terkait Myanmar
30 Desember 2023 17:50 WIB