WHO Peringatkan Dunia Bersiap Hadapi Penyakit X
![Nicolas](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![WHO Peringatkan Dunia Bersiap Hadapi Penyakit X Logo WHO. [Foto: Antara]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/294eb831-30b7-4ad1-8aa6-2d625b727b7a.jpg)
London, MI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan masyarakat dunia untuk bersiap menghadapi Penyakit X atau penyakit tak dikenal. WHO juga menyatakan harapan bahwa negara-negara akan mencapai kesepakatan terkait pandemi pada Mei tahun ini untuk mengatasi “musuh bersama” itu.
“Perjanjian pandemi dapat menyatukan seluruh pengalaman, tantangan yang sudah kita hadapi dan semua solusi menjadi satu,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Rabu (17/1).
WHO memperkenalkan istilah Penyakit X pada 2018 untuk menggambarkan penyakit yang tidak diketahui. Tedros mengatakan ada kemungkinan hal-hal yang belum diketahui bisa terjadi di masa depan, dan hal itu "hanya soal waktu, bukan jika."
“Kita tidak boleh menghadapi sesuatu yang seperti itu tanpa persiapan, kita juga harus bersiap menghadapi sesuatu yang tidak diketahui,” kata dia dalam diskusi panel bertajuk “Bersiap untuk Penyakit X.”
Dia menekankan bahwa penelitian dan pengembangan, infrastruktur kesehatan, dan tenaga kerja sangat penting untuk bersiap menghadapi Penyakit X. Tedros juga menekankan pentingnya kesehatan primer, seperti yang telah ditunjukkan oleh pandemi COVID-19.
“Bahkan masyarakat dapat bersiap-siap menghadapi Penyakit X,” kata dia, seraya menambahkan bahwa kesehatan masyarakat, pendidikan, dan komunikasi harus menjadi prioritas utama. Tedros kembali menekankan pentingnya perjanjian pandemi dan menegaskan bahwa kesepakatan itu dapat membantu dunia mempersiapkan masa depan dengan lebih baik.
“Karena ini adalah musuh bersama, dan tanpa respons bersama, yang dimulai dari kesiapsiagaan … kita akan menghadapi masalah yang sama seperti COVID-19,” katanya, menambahkan.
Tedros berharap negara-negara akan mencapai kesepakatan perjanjian pandemi pada Mei 2024 sesuai batas waktu yang ditetapkan.
Dia mengatakan bahwa jika generasi yang memiliki pengalaman langsung dengan pandemi COVID-19 tidak dapat mencapai kesepakatan perjanjian pandemi, maka dia tidak yakin apakah generasi berikutnya akan dapat melakukannya.
“Demi anak cucu kita, … kita harus mempersiapkan dunia untuk masa depan,” kata Tedros.
Sumber: Anadolu
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Tampar Muka Menhub Budi Karya, Kereta Cepat berharga Rp 100 Triliun Kebanjiran Tangkapan layar unggahan video yang menampilkan kereta cepat Whoosh disebut mengalami kebocoran air (Foto: MI-Aswan/Repro)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kereta-cepat-kebanjiran.webp)
Tampar Muka Menhub Budi Karya, Kereta Cepat berharga Rp 100 Triliun Kebanjiran
13 April 2024 15:17 WIB
![Penumpang Whoosh Kian Melonjak Hingga 80 Persen Pada H-4 Lebaran 2024 Sejumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh menunggu di ruang tunggu Stasiun Whoosh Halim, Jakarta, Sabtu. (Foto: ANTARA)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/penumpang-whoosh.jpg)
Penumpang Whoosh Kian Melonjak Hingga 80 Persen Pada H-4 Lebaran 2024
6 April 2024 13:43 WIB
![Dituduh Israel Berkolusi dengan Hamas, WHO: Klaim Palsu Seperti Itu Membahayakan Staf Kami yang Mempertaruhkan Nyawanya Direktur Jenderal PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: Dok WHO)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/7c2eeac6-4d31-4323-a76d-a0d12d5a4b6c.jpg)
Dituduh Israel Berkolusi dengan Hamas, WHO: Klaim Palsu Seperti Itu Membahayakan Staf Kami yang Mempertaruhkan Nyawanya
27 Januari 2024 15:49 WIB
![Dua Bulan Beroperasi, Kereta Cepat Whoosh Angkut 1 Juta Penumpang Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung. [Foto: Dok MI]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/80486bbe-4b1a-4634-8119-fa83cbc4114e.jpg)
Dua Bulan Beroperasi, Kereta Cepat Whoosh Angkut 1 Juta Penumpang
26 Desember 2023 19:55 WIB