Indonesia Tolak Keras Pernyataan PM Israel yang Tidak Izinkan Negara Palestina Ada
![Reina Laura](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Indonesia Tolak Keras Pernyataan PM Israel yang Tidak Izinkan Negara Palestina Ada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Doc. Kemenlu RI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/56c87ebc-099b-4c74-a85f-cafb3bbb3bee.jpg)
Jakarta, MI - Indonesia menolak keras pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, yang menentang pembentukan negara Palestina, setelah perang berakhir nantinya.
“Indonesia menolak keras pernyataan tersebut. Pernyataan ini tidak dapat diterima. Hal ini menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Retno, yang berbicara dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB tentang krisis Israel-Palestina. Retno kemudian, mempertanyakan sikap Dewan Keamanan PBB dalam merespons pernyataan Netanyahu tersebut.
“Akankah Dewan ini tinggal diam menghadapi niat tersebut?” ujar dia.
Guna mengantisipasi ancaman perang besar-besaran di Timur Tengah, Menlu Retno kembali menyerukan gencatan senjata permanen, yang akan memberikan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza, serta memulai upaya rekonstruksi pasca konflik dan memungkinkan berlanjutnya proses solusi dua negara.
“Pada saat yang sama, sangat penting untuk mendukung pekerjaan Koordinator Senior Kemanusiaan dan Rekonstruksi PBB untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan banyak jiwa di Gaza,” tutur dia.
Retno juga menegaskan bahwa Palestina, harus segera diberi status keanggotaan penuh di PBB.
“Hal ini penting untuk memulai upaya yang adil dan seimbang dalam solusi dua negara, dan menghentikan agresi brutal Israel,” ujar dia.
Ia pun mendesak dunia agar menghentikan aliran senjata ke Israel, yang dapat digunakan untuk membunuh warga sipil yang tidak bersalah.
“Israel harus bertanggungjawab atas tindakannya, termasuk kekejaman di Gaza. Tidak ada negara yang kebal hukum,” tutur Retno, menegaskan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di New York, Amerika Serikat itu, Menlu Retno juga mengungkapkan rencana Indonesia untuk menyampaikan pernyataan lisan (oral statement) di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ), untuk memberi masukan pandangan hukum kepada ICJ.
Partisipasi Indonesia itu sesuai dengan permintaan Majelis Umum PBB yang meminta nasihat hukum (advisory opinion) dari ICJ, mengenai konsekuensi hukum dari kebijakan dan tindakan Israel di Palestina.
“Bulan depan, Indonesia akan menyampaikan Pernyataan Lisan untuk Pendapat Penasihat ICJ yang dibawa ke pengadilan atas mandat Majelis Umum.Indonesia akan melakukan segala cara untuk mendukung Palestina,” tutup Retno.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Panglima TNI Buka Peluang untuk Sipil Bergabung jadi Pasukan Perdamaian di Palestina Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/panglima-tni.png)
Panglima TNI Buka Peluang untuk Sipil Bergabung jadi Pasukan Perdamaian di Palestina
15 Juni 2024 23:41 WIB
![Disdik DKI akan Panggil Siswi SMP Dipersalahkan Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin, dalam acara pembukaan Penerimaan Pescerta Didik Baru (PPDB) di Jakarta Selatan, Senin (20/5/2024).](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/plt-kepala-dinas-pendidikan-dki-jakarta-budi-awaluddin-dalam-acara-pembukaan-penerimaan-pescerta-didik-baru-ppdb-di-jakarta-selatan-senin-2052024.webp)
Disdik DKI akan Panggil Siswi SMP Dipersalahkan Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji
11 Juni 2024 15:42 WIB