Penjualan Senjata Turki ke Israel Terus Meningkat, Picu Kemarahan Masyarakat Dunia


Jakarta, MI - Penjualan senjata yang dilakukan pemerintahan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ke Israel telah memicu kemarahan masyarakat dan sejumlah anggota Parlemen Turki.
Dilansir dari laman Parstoday berdasarkan laporan yang dirilis Institut Statistika Turki, TURKSTAT pada Sabtu (30/3/2024), ekspor senjata negara ini ke Rezim Zionis, telah menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat internasional.
Pasalnya, di tengah serangan brutal Rezim Zionis, ke Jalur Gaza, Tepi Barat, dan wilayah pendudukan Palestina lainnya, pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan justru menjual senjata militernya ke Israel.
Dari data yang dirilis TURKSTAT, Turki dalam rentang waktu November 2023 hingga Januari 2024, telah mengekspor senjata ke Israel dengan nilai sekitar 80.000 dolar Amerika.
Foto-foto terkait data penjualan senjata pemerintah Turki ke Israel yang tersebar di media baru-baru ini, menunjukkan senjata yang dieskpor Turki ke Israel sejak Januari 2024 meliputi bubuk mesiu, amunisi, senjata dan peralatan militer lainnya.
Agen Industri Pertahanan Turki, SSB, dan Kementerian Pertahanan negara tersebut, pada Selasa (26/3) lalu, merespons masalah ini dan dalam membantah segala bentuk kerja sama di bidang industri militer dengan Rezim Zionis.
Kementerian Perdagangan Turki, mengklaim bahwa bubuk mesiu, dan bahan peledak yang diekspor ke Israel, dalam beberapa bulan terakhir, tidak memiliki kegunaan militer.
Sebelumnya, 15 anggota kelompok oposisi pemerintah Turki di Parlemen, bersama lebih dari 200 wakil rakyat dari 13 negara, mengumumkan penentangan atas ekspor senjata Turki, ke Israel, karena perang Israel, terhadap Gaza.
Sebagaimana diketahui, Turki, adalah negara Muslim, dunia pertama dalam sejarah yang mengakui secara resmi Israel, dan menjalin hubungan bilateral.
Hubungan bilateral Turki, dan Israel, dimulai pada tahun 1949, yang di kemudian hari hubungan tersebut meluas ke berbagai bidang termasuk budaya, perdagangan, dan bahkan militer.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga menjadi pemimpin Muslim, pertama di dunia yang mengunjungi makam pendiri Zionisme, Theodore Herzl, di Wilayah pendudukan.
Rezim Zionis Israel, sejak 7 Oktober 2023 dengan dukungan total negara-negara Barat, melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza, dan Tepi Barat, terhadap warga Palestina, yang tak berdaya dan tertindas.
Berdasarkan sejumlah laporan, serangan Rezim Zionis, ke Jalur Gaza, sampai sekarang telah menyebabkan 32.000 orang gugur, dan lebih dari 74.000 lainnya terluka.
Organisasi Rezim Zionis, pertama kali dibentuk pada tahun 1917 atas rancangan imperialisme Inggris, melalui eksodus orang-orang Yahudi, dari berbagai negara ke Palestina, dan pada tahun 1948 mengumumkan keberadaannya.
Sejak saat itu, Rezim Zionis Israel, melakukan banyak proyek pembunuhan massal untuk melenyapkan orang-orang Palestina, dan menguasai wilayah milik mereka.
Topik:
turki palestina israel zionis gazaBerita Sebelumnya
PM Israel Tolak Perjanjian Pertukaran Sandera dengan Hamas
Berita Selanjutnya
Presiden Palestina Tuntut Israel Segera Mundur dari Gaza
Berita Terkait

DPR Desak Pemerintah Tolak Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025 Jakarta
20 menit yang lalu

Dua Tahun Genosida Israel di Gaza, Sukamta Desak Dunia Internasional Bertindak Nyata untuk Kemerdekaan Palestina
17 jam yang lalu

Waka Komisi I DPR Kecam Keras Israel Cegat dan Tangkap Aktivis Internasional Global Sumud Flotilla
2 Oktober 2025 20:45 WIB