Rusia Balas Incar Fasilitas Energi Ukraina
Jakarta, MI - Perang Ukraina dan Rusia mulai saling menyasar pusat energi masing-masing negara. Sejumlah rudal berat Rusia dilaporkan membidik sejumlah infratruktur energi Ukraina yaitu listrik dan gas.
Sebelumnya, Ukraina pun mengirimkan puluhan drone atau pesawat tak berawak untuk menyasar sejumlah kilang minyak Rusia. Kantor berita pemerintah Tass mengatakan bahwa serangan tersebut menyebabkan kebakaran, yang menghentikan sebagian operasi kilang.
Kilang minyak tersebut dihantam oleh 10 pesawat tak berawak, kata Tass, mengutip perwakilan kilang minyak tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 66 drone dicegat dan dijatuhkan di wilayah Krasnodar.
Menurut seseorang yang mengetahui operasi tersebut, UAV dari Dinas Keamanan Ukraina menargetkan pangkalan udara militer Kushchevsk dan sejumlah kilang minyak di Slavyansk, dan Ilsky; Krasnodar, awal April lalu. Akan tetapi, para pejabat dan media Rusia belum mengkonfirmasi serangan yang juga terjadi pada Kilang Minyak Ilsky.
Kilang Slavyansk sendiri adalah ladang yang mampu memproses 4 juta ton minyak per tahun. Kilang ini memang merupakan salah satu fasilitas yang paling dekat dengan zona perang di Ukraina timur.
Kilang ini sebelumnya dihantam oleh pesawat tak berawak pada bulan Maret bersama dengan banyak kilang besar Rusia lainnya. Beberapa fasilitas yang terkena dampak masih memproses lebih sedikit daripada sebelum serangan.
Amerika Serikat sempat merespon keputusan Ukrainan menyasar kilang minyak Rusia dengan alibi dampak negatif pada pasar energi global. Mereka pun mendesak Kyiv untuk fokus pada target militer.
Di sisi lain, Ukraina sendiri masih terus bertahan menghadapi gempuran serangan Rusia. Kemarin malam, Ukraina mencegat dan menembak jatuh 21 dari 34 rudal Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia pun mengkonfirmasi, serangan rudal tersebut menyasar sejumlah fasilitas energi dan pertahanan; serta infrastruktur kereta api. Mereka menyebutnya sebagai tanggapan atas upaya Kyiv untuk “merusak fasilitas energi dan industri Rusia.”
Presiden Volodymyr Zelenskiy memperbarui seruannya untuk sistem pertahanan udara tambahan dari sekutu-sekutu Ukraina.
Operator jaringan listrik nasional Ukraina, Ukrenergo mengatakan, serangan tersebut termasuk mengincar fasilitas energi di wilayah Lviv, Ivano-Frankivsk, dan Dnipropetrovsk. Demikian pula perusahaan gas Ukraina, Naftogaz yang menyebut terjadinya serangan ke sejumlah fasilitas mereka; namun hal ini dipastikan tak berdampak pada layanan ke masyarakat.
“Serangan terhadap pembangkit listrik di Kryvyi Rih, Dnipro, Lviv dan Ivano-Frankivsk membuat ribuan warga Ukraina berada dalam kegelapan,” Bridget Brink, duta besar Amerika Serikat untuk Ukraina.
“Kota-kota lain juga terkena dampaknya, termasuk kerusakan pada rumah sakit di Kharkiv.”
Secara terpisah, majalah Der Spiegel melaporkan bahwa Ukraina telah meminta tambahan 812 drone pengintai Vector kepada Jerman, di atas 212 drone yang telah disediakan oleh pemerintah di Berlin.
Drone lepas landas dan mendarat vertikal tersebut diproduksi oleh Quantum-Systems GmbH, sebuah perusahaan yang berbasis di Munich yang membuka fasilitas kedua di Ukraina bulan ini dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Menteri Perekonomian Jerman Robert Habeck.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Vladimir Putin Resmi Dilantik Jadi Presiden Rusia, Menjabat 6 Tahun Lagi
8 Mei 2024 10:08 WIB
Mendesak! Presiden AS Joe Biden akan Tandatangani RUU Bantuan Luar Negeri, Israel Terima Rp 429 T
24 April 2024 15:21 WIB
DPR AS Sahkan Paket Bantuan Senilai $95 Miliar untuk Ukraina, Israel dan Taiwan
21 April 2024 16:02 WIB
Ekonom Ungkap Nasib Ekonomi Indonesia di Tengah Ketegangan Perang Global
20 April 2024 23:25 WIB