Belanda Desak Israel untuk Hentikan Serangan ke Rafah

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 28 Mei 2024 13:55 WIB
Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte [Foto: Net]
Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte [Foto: Net]

Jakarta, MI - Belanda menyeru Israel untuk mematuhi keputusan Mahkamah Internasional (ICJ), dan menghentikan operasi militernya di kota Rafah.

Sebelumnya, pada Jumat (24/5/2024), ICJ memerintahkan Israel menghentikan operasi militernya di Rafah.

Presiden ICJ Nawaf Salam mengatakan, bahwa Israel harus memastikan akses tanpa hambatan ke wilayah tersebut, untuk misi yang menyelidiki tuduhan genosida, serta untuk bantuan kemanusiaan.

“Belanda mendesak Israel segera mematuhi Perintah Mahkamah Internasional,” kata Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte di X (Twitter) pada Senin (27/5/2024).

Gambaran mengerikan, serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah menyoroti sekali lagi.

"Perlunya gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan pembebasan semua sandera yang disandera oleh gerakan Palestina Hamas," tambah perdana menteri Belanda itu.

Israel menyerang kamp di timur laut Rafah, pada Minggu (26/5/2024). Dinas pertahanan sipil Palestina mengatakan, sedikitnya 40 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Pada Senin (27/5/2024), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan udara di kamp pengungsi sebagai insiden tragis, dan mengklaim bahwa penyelidikan sedang dilakukan.

Angkatan bersenjata Israel (IDF) berdalih bahwa kompleks militer Hamas terkena serangan itu dan kepala markas tersebut telah dieliminasi.

Serangan itu dilakukan terhadap sasaran yang sah dan sesuai dengan hukum internasional mengenai penggunaan amunisi dan berdasarkan data pengintaian yang tepat, klaim IDF.

 

Sumber: Sputnik