Agresi Israel ke Gaza, Putin: Penghancuran Total Penduduk Sipil
![Reina Laura](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Parstoday) Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Parstoday)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/presiden-rusia-vladimir-putin-foto-parstoday.webp)
Jakarta, MI - Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap kondisi di Jalur Gaza saat ini tidak terlihat seperti perang, tetapi lebih seperti pemusnahan massal penduduk sipil di wilayah itu.
“Apa yang terjadi di Gaza sekarang, dalam menanggapi serangan teroris di Israel, tidak terlihat seperti perang. Yang terlihat adalah seperti penghancuran penduduk sipil habis-habisan,” kata Putin, Rabu (5/6/2024).
Ia mengeluarkan pernyataan itu, saat pertemuan dengan para perwakilan kantor berita asing di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.
Washington memonopoli isu penyelesaian krisis Palestina, yang menyebabkan situasi saat ini di wilayah kantong tersebut.
“Kami yakin bahwa (situasi) ini akibat kebijakan AS yang memonopoli penyelesaian isu Israel-Palestina dan mengesampingkan semua instrumen internasional yang dibentuk secara khusus untuk mengatasi masalah kompleks ini secara kolektif," ujarnya.
"Mungkin seseorang di pemerintahan AS percaya bahwa semakin sedikit argumen, maka akan lebih mudah untuk mendapatkan solusi. Tapi mereka jelas-jelas salah,” tambahnya.
Moskow mengandalkan kontribusi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dalam mengatasi krisis tersebut, mengingat pengaruh politik baik sang presiden di kawasan dan di dunia Islam.
Rusia, kata Putin, akan melakukan apa pun untuk membantu Erdogan. Putin juga menyatakan, bahwa Rusia menentang segala bentuk terorisme.
“Tentu saja, kami menentang segala bentuk terorisme, termasuk serangan terhadap warga sipil di mana pun dan di negara mana pun,” jelasnya.
Lebih lanjut, Putin menegaskan bahwa kebijakan Rusia terkait Jalur Gaza tidak bergantung pada situasi politik, dan tidak bergeser sejak masa Soviet. Mengingat bahwa Uni Soviet, mengakui negara Palestina sejak 1988.
Sumber: Sputnik
Berita Sebelumnya
![Wakil Ketua BKSAP DPR Sukamta Sambut Baik Kesepakatan "Persatuan Nasional" antara Hamas, Fatah dan 12 Kelompok Palestina Lainnya Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Sukamta (Foto: Dok MI/Pribadi)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/DW6ywtPTmXymB1WY4TuzyhHEjMvau2EmsEv4UEdL.jpg)
Wakil Ketua BKSAP DPR Sukamta Sambut Baik Kesepakatan "Persatuan Nasional" antara Hamas, Fatah dan 12 Kelompok Palestina Lainnya
24 Juli 2024 14:47 WIB
![Fraksi PKS: Tidak Ada Alasan Lagi Bagi PBB untuk Tidak Menindak Israel Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/ketua-fraksi-partai-keadilan-sejahtera-pks-dpr-ri-jazuli-juwaini-foto-midhanis.webp)
Fraksi PKS: Tidak Ada Alasan Lagi Bagi PBB untuk Tidak Menindak Israel
22 Juli 2024 14:15 WIB