Penabrak Kerumunan di kota Zhuhai hingga 35 Orang Tewas Dijatuhkan Hukuman Mati

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 20 Januari 2025 18:16 WIB
Ilustrasi - kaca pecah akibat kecelakaan (Foto: Ist)
Ilustrasi - kaca pecah akibat kecelakaan (Foto: Ist)

Beijing, MI - Fan Weiqiu, pria yang menabrak kerumunan di kota Zhuhai, mengakibatkan 35 orang tewas, dijatuhi hukuman mati oleh China.

Berdasarkan laporan CCTV, pengadilan di kota Zhuhai, provinsi Guangdong, melaksanakan hukuman mati setelah menerima arahan dari Mahkamah Agung Rakyat.

Hukuman mati di China dilaksanakan di bawah pengawasan jaksa. Namun, rincian waktu dan cara eksekusi tidak diungkapkan.

Peristiwa tragis itu terjadi pada (11/11/2024) saat Fan (62) dengan sengaja mengendarai mobil SUV ke arah kerumunan di Zhuhai Sports Center. Insiden ini merupakan kecelakaan mobil paling mematikan di China sejak tahun 2014.

Diketahui, tindakan Fan Weiqiu tersebut dilakukan sebagai bentuk balas dendam terhadap masyarakat setelah mengalami keretakan pernikahan dan rasa tidak puas dengan pembagian harta pasca perceraian.

Ia mencoba melarikan diri dan mencoba bunuh diri dengan menusuk dirinya sendiri pasca kejadian tersebut.

Akibat perbuatannya, Fan mengalami luka serius namun berhasil diselamatkan polisi dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Presiden China Xi Jinping menegaskan, para korban peristiwa itu harus mendapat perlakuan terbaik, sedangkan pelakunya harus dihukum seberat-beratnya.

Pengadilan memutuskan bahwa kejahatan Fan adalah tindakan yang sangat tercela, sebuah taktik kejam, dengan konsekuensi serius yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.

Eksekusi hukuman mati di China mencerminkan kebijakan hukum ketat negara tersebut terhadap kejahatan berat.

Pada Bulan Desember 2024, Fan Weiqiu diadili dan dijatuhi hukuman mati. Hakim mengatakan tindakan Fan tidak hanya menimbulkan penderitaan bagi para korban tetapi juga menimbulkan ketakutan di masyarakat.

Topik:

kota Zhuhai Korban Tabrakan