9 Tahun Berkuasa, Justin Trudeau Mundur dari Jabatan PM Kanada

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 7 Januari 2025 10:12 WIB
PM Kanada, Justin Trudeau [Foto: Ist]
PM Kanada, Justin Trudeau [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengumumkan mundur dari jabatannya, setelah 9 tahun memimpin negara. Pengunduran diri yang diumumkan pada Senin (6/1/2025) ini, disebabkan oleh meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap kepemimpinannya serta gejolak internal dalam pemerintahannya, termasuk pengunduran diri mendadak menteri keuangan.

Justin Trudeau mengungkapkan, keputusannya untuk mundur dari jabatan perdana menteri Kanada, dikarenakan dia menyadari tidak bisa lagi menjadi pemimpin yang efektif untuk menghadapi pemilihan berikutnya. Ia juga menyatakan komitmennya untuk tetap menjabat, hingga Partai Liberal memilih pemimpin baru.

“Saya tidak menyerah dengan mudah ketika menghadapi tantangan, terutama yang berdampak besar bagi negara dan demokrasi. Namun, keputusan ini adalah yang terbaik demi warga Kanada,” kata Trudeau di kediaman resminya, dilansir dari AP, Selasa (7/1/2025).

Partai Liberal menghadapi tantangan besar, termasuk ancaman mosi tidak percaya dari tiga partai oposisi utama yang dapat memaksa diadakannya pemilu lebih cepat. Dalam jajak pendapat terbaru, dukungan untuk Partai Liberal anjlok hingga 21%, jauh di bawah Partai Konservatif yang memimpin dengan 47%.

Pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre menyebut, pengunduran diri Trudeau sebagai akhir dari babak gelap dalam sejarah Kanada. Namun, ia juga mempertanyakan perubahan nyata yang bisa ditawarkan oleh pemimpin Liberal berikutnya.

Kritik serupa disampaikan oleh Jagmeet Singh dari Partai Demokrat Baru, yang menegaskan bahwa warga Kanada membutuhkan perubahan kepemimpinan yang lebih mendasar.

Selama masa jabatannya, Justin Trudeau menghadapi tantangan berat, seperti melonjaknya biaya hidup, isu imigrasi, dan skandal kebijakan. Langkahnya untuk mengenakan pajak karbon dan mengelola proyek jaringan pipa minyak Alberta juga menuai protes dari berbagai pihak.

Namun, Justin Trudeau juga diakui atas keberhasilannya dalam program sosial, termasuk subsidi perawatan anak, rencana perawatan gigi, dan langkah-langkah pro-lingkungan yang ambisius. Presiden Partai Liberal Sachit Mehra menyatakan Trudeau telah memberikan “kemajuan transformasional” bagi warga Kanada.

Di tengah situasi domestik yang menantang, Kanada juga menghadapi ancaman kebijakan proteksionis dari Amerika Serikat (AS). Presiden terpilih Donald Trump bahkan mengancam akan memberlakukan tarif 25% pada barang impor dari Kanada.

Hal ini memicu tekanan tambahan terhadap kebijakan Justin Trudeau, yang beberapa di antaranya dikritik oleh mantan Menteri Keuangan Chrystia Freeland. Berbagai hal tersebut akhirnya membuat Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mundur setelah hampir satu dekade berkuasa.

Topik:

Justin Trudeau PM Kanada