Koorsatpel Yogyakarta BTP Wilayah 1 Semarang Eko Budi Diduga Tahu Pengaturan Lelang Proyek DJKA


Jakarta, MI - Koordinator Satuan Pelayanan Yogyakarta BTP Wilayah 1 Semarang Eko Budi Santoso diduga tahu pengaturan lelang dan pemberian fee proyek ke lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan ke beberapa pihak.
Maka dari itu, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksanya bersama saksi lainnya di kantor BPKP Semarang pada Kamis (14/11/2024) kemarin.
Saksi lainnya itu adalah mantan PPK pada BTP Kelas I Semarang Bernard Hasibuan, Direktur Utama PT. Istana Putra Agung dan Dion Renato Sugiarto dan dua PNS Kemenhub Ayunda Nurul Saraswati dan Oktaviandi Ali.
"Saksi hadir semua dan didalami terkait dengan pengaturan lelang dan pemberian fee ke beberapa pihak di antaranya LPD, Pokja, PPK, oknum BPK dan lain-lain," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika seperti dikutip, Jumat (15/11/2024).
Pemeriksaan terhadap saksi adalah bagian dari penyidikan dugaan korupsi Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jawa Bagian Barat yang kemudian berganti nama menjadi BTP Kelas 1 Bandung, Kasus di DJKA diawali dengan operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada tanggal 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kemenhub.
Saat ini BTP Kelas I Jawa Tengah telah berganti nama menjadi BTP Kelas I Semarang.
KPK lantas menetapkan 10 orang tersangka yang langsung ditahan terkait dengan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dan perbaikan rel kereta api di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
Penyidikan perkara itu terus berkembang hingga proyek-proyek pembangunan di Jawa Barat, Sumatera, dan Sulawesi. Suap yang diberikan bervariasi yang mengacu pada persentase dari nilai proyek yang mencapai puluhan hingga ratusan miliar rupiah.
Para tersangka tersebut terdiri atas empat pihak yang diduga sebagai pemberi suap, yakni Direktur PT IPA (Istana Putra Agung) Dion Renato Sugiarto (DRS), Direktur PT DF (Dwifarita Fajarkharisma) Muchamad Hikmat (MUH), dan Direktur PT KA Manajemen Properti sampai Februari 2023 Yoseph Ibrahim (YOS).
Ada pula VP PT KA Manajemen Properti Parjono (PAR), dan Direktur PT Bhakti Karya Utama Asta Danika (AD). Enam tersangka lainnya diduga sebagai penerima suap, yakni Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi (HNO), Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Tengah Putu Sumarjaya, pejabat pembuat komitmen (PPK) BTP Jawa Tengah Bernard Hasibuan (BEN), PPK BPKA Sulawesi Selatan Achmad Affandi (AFF), PPK Perawatan Prasarana Perkeretaapian Fadliansyah (FAD), dan PPK BTP Jawa Barat Syntho Pirjani Hutabarat (SYN).
Topik:
KPK DJKABerita Terkait

KPK Panggil Wabup Juli Suryadi terkait Kasus Korupsi Proyek Jalan di Mempawah
58 menit yang lalu

KPK Ungkap Alasan Kembalikan Mobil yang Disita dari Ridwan Kamil ke Ilham Habibie
1 jam yang lalu