Dilacak Detektif Partikelir, Tersangka Jurist Tan Diduga Berada di Autralia

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 25 Juli 2025 08:12 WIB
Detektif Partikelir, Boyamin Saiman sepekan telah berkeliling ke Australia (Brisbanne, Gold Coast, Alice Springs, Canbera dan Sydney) mulai tanggal 17 Juli 2025 hingga hari ini Jumat tanggal 25 Juli 2025 pulang ke Indonesai melalui Manila, Philipina.
Detektif Partikelir, Boyamin Saiman sepekan telah berkeliling ke Australia (Brisbanne, Gold Coast, Alice Springs, Canbera dan Sydney) mulai tanggal 17 Juli 2025 hingga hari ini Jumat tanggal 25 Juli 2025 pulang ke Indonesai melalui Manila, Philipina.

Jakarta, MI - Boyamin Saiman, Detektif Partikelir selama sepekan telah berkeliling ke Australia (Brisbanne, Gold Coast, Alice Springs, Canbera dan Sydney) mulai tanggal 17 Juli 2025 hingga hari ini Jumat tanggal 25 Juli 2025 pulang ke Indonesai melalui Manila, Philipina.

"Selama di Australia telah berusaha melacak keberadaan Tersangka Jurist Tan dan terdapat dugaan dia tinggal di Syedney tepatnya kawasan Waterloo, New South Wales, Australia,  bersama suaminya inisial ADH dan seorang putranya," kata Boyamin kepada Monitorindonesia.com, Jumat (25/7/2025).

"Saya telah mencari dan mendekati alamatnya, namun tidak berkunjung sebagai tamu atau apapun mengingat statusku yang hanya partikelir sehingga tidak ingin melanggar hukum di negara lain," tambahnya.

Semua hal yang diperoleh di Australia telah dikirimkan kepada Penyidik Pidsus Kejaksaan Agung melalui saluran internet untuk selanjutnya guna mempercepat pemulangan Jurist Tan ke Indonesia melalaui saluran resmi.

"Selain data alamat, saya kepada Penyidik telah menyerahkan data-data berupa foto ADH (suami Jurist Tan) dan nomor Ponsel Indonesia yang digunakan Jurist Tan dan suaminya ADH," jelasnya.

Sebelumnya Boyamin telah melakukan penelusuran keberadaan Jurist Tan dan diperoleh informasi dia telah tinggal di negara Australia dalam kurun waktu sekitar dua bulan terakhir.  Bahwa diperoleh penjelasan dari Imigrasi Indonesia bahwa Jurist Tan pada awal Mei 2025 terbang dari Jakarta ke Singapura.

"Kami menduga Jurist Tan hanya transit di Singapura dan selanjutnya terbang ke Australia dan kemudian telah menetap dua bulan terakhir di Sydney, Australia sebagaiman informasi awal dalam rilis sebelumnya," katanya.

Boyamin tidak menemukan informasi dan keberadaan Jurist Tan di Alice Springs sebagaimana informasi awal. "Saya  telah berkunjung ke Alice Springs kota pedalaman Australia untuk memperkuat informasi namun tidak menemukan jejaknya. Jurist Tan nampaknya hanya tinggal di Sydney, jikapun bepergian dimungkinkan ke kota Ashford (tempat kelahiran suaminya ADH)," jelasnya.

Berdasar informasi yang diterima, hari ini Jumat tanggal 25 Juli 2025, Kejaksaan Agung telah memasang iklan pengumuman Daftar Pencarian Orang ( DPO) di media nasional Indonesia.

Pengumunan DPO sebagai syarat  memasukkan Jurist Tan kedalam daftar Red Notice Interpol di kantor pusat Interpol di Lyon Perancis. Dengan masuknya Jurist Tan dalam Red Notice Interpol maka menjadi kewajiban polisi negara manapun termasuk Australia untuk menangkap dan memulangkan Jurist Tan ( Deportasi ) ke Indonesia.

"Semoga dengan data dan informasi tersebut menjadikan Jurist Tan dapat dipulangkan ke Indonesia, dilakukan penahanan dan selanjutnya proses persidangan PN Tipikor Jakarta Pusat," katanya.

Sisi lain, dia tetap mendesak Kejagung untuk mengembangkan menambahTersangka perkara dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook Kemendikbudristek termasuk tidak terlepas dugaan keterlibatan Nadiem Makarim untuk digali dan jika ditemukan alat bukti cukup minimal dua alat bukti maka semestinya Kejagung menetapkannya sebagai Tersangka.

"Kami tetap mencadangkan gugatan Praperadilan melawan Jampidsus jika perkara ini tidak terdapat penambahan tersangka berdasarkan minimal dua alat bukti. Kami juga pasti melakukan gugatan Praperadilan apabila perkara ini mangkrak dimasa yang akan datang," tandasnya.

Topik:

Boyamin Saiman Jurist tan Kejagung