Studi Ungkap Kecanduan Teh Susu Bisa Bikin Depresi

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 9 Oktober 2023 06:00 WIB
Jakarta, MI - Teh susu merupakan minuman yang digemari banyak orang. Bahkan, teh susu, termasuk bubble tea – menjadi sangat populer di Tiongkok dan wilayah Asia lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah penelitian baru menyoroti beberapa hubungan yang mengkhawatirkan antara minuman tersebut dan masalah kesehatan mental. Para peneliti dari Universitas Tsinghua dan Universitas Pusat Keuangan dan Ekonomi di Tiongkok mensurvei 5.281 mahasiswa di Beijing dan menemukan bahwa gejala kecanduan teh susu tidak hanya nyata, namun juga terkait dengan masalah seperti depresi dan kecemasan. “Teh susu telah mengalami pertumbuhan popularitas yang luar biasa di Tiongkok, terutama di kalangan anak muda,” tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan seperti dikutip dari Sciencealert. “Temuan kami menyoroti bahwa konsumsi teh susu dapat menyebabkan kecanduan, dan hal ini terkait dengan depresi, kecemasan, dan keinginan bunuh diri,” lanjutnya. Dengan menggunakan skala kecanduan yang sudah diketahui – yang melihat faktor-faktor seperti keinginan ngemil yang terus-menerus dan keinginan yang berlebihan – tim menemukan bukti bahwa beberapa anak muda menunjukkan tanda-tanda kecanduan. Hampir setengah dari mereka yang disurvei mengatakan mereka minum setidaknya satu cangkir teh susu dalam seminggu. Selain tambahan gula, teh susu sering kali mengandung kafein, dan kekhawatiran telah diungkapkan tentang bagaimana jenis minuman ini dapat menyebabkan suasana hati yang buruk dan isolasi sosial pada remaja. Dalam penelitian ini, konsumsi teh susu dikaitkan dengan kesepian dan depresi. Meskipun penelitian ini tidak dirancang untuk menentukan penyebabnya, penelitian ini menyoroti potensi masalah yang perlu diselidiki lebih lanjut, terutama mengingat semakin populernya jenis minuman tersebut. Para peneliti di balik penelitian ini berpendapat bahwa remaja di Tiongkok dan negara lain mungkin menggunakan teh susu sebagai mekanisme untuk mengatasi masalah dan cara mengatur emosi – dan bahwa minuman ini bisa membuat ketagihan dan merusak seperti yang terjadi di media sosial atau obat-obatan. Penelitian di masa depan dapat mencakup ukuran sampel yang lebih besar dan melacak konsumsi teh susu dalam jangka waktu yang lebih lama. “Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi teh susu dapat menyebabkan gejala kecanduan, termasuk frekuensi, ketergantungan/keinginan, niat untuk berhenti, tidak mampu berhenti, toleransi, dan perasaan bersalah,” tulis para peneliti. Tim merekomendasikan agar tindakan diambil untuk mencegah masalah fisik dan mental yang mungkin terkait dengan teh susu, mulai dari obesitas dan kerusakan gigi hingga kecanduan dan depresi. “Temuan saat ini dapat membantu pembuat kebijakan dalam mengembangkan peraturan seperti membatasi iklan, memberikan pendidikan psiko, menetapkan standar kebersihan makanan untuk industri konsumsi yang didominasi kaum muda dan makmur, sekaligus melindungi kesehatan mental mereka,” tulis para peneliti. #Kecanduan Teh Susu Bisa Bikin Depresi