Kental Manis: Susu atau Gula?

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 15 November 2021 14:00 WIB
Monitorindonesia.com-Susu kental manis (SKM) menjadi perbincangan belakangan ini. Kehebohan ini terjadi karena keluarnya Surat Edaran dari BPOM pada bulan Mei 2018 tentang Label & Iklan pada produk susu kental dan Analognya. Dimana isi surat edaran ini menegaskan bahwa SKM tidak boleh divisualisasikan seperti layaknya susu. Susu kental manis atau condensed milk merupakan produk susu berbentuk kental dengan menghilangkan sebagian air dari campuran susu dan gula atau susu rekonstitusi gula. Kandungan SKM terdiri dari lemak, susu dan gula. Dimana 45 persennya adalah gula yang terdiri dari 50% glukosa dan 50% fruktosa. Susu kental manis mengandung gula 2 kali lipat lebih banyak daripada susu sapi biasa. Sementara itu, kandungan nutrisi seperti protein, kalsium, vitamin D, kalium, dan vitamin B12, jumlahnya jauh lebih rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa: SKM tidak cocok diberikan pada bayi. SKM memiliki kalori 5x lebih tinggi dari susu biasa. Terdapat kandungan karbo 11x lebih tinggi dari susu biasa. SKM tidak dianjurkan untuk disajikan sebagai 'segelas susu' namun sebagai topping atau campuran makanan. Adapun nilai gizi SKM setiap 100 gram (setara ±3 takaran saji) adalah sebagai berikut: 320 kkal energi 8,1 gram protein 8,4 gram lemak 54,8 gram karbohidrat 273 miligram kalsium 228 miligram fosfor 0,2 miligram zat besi 430 unit vitamin A 0,05 miligram vitamin B1 0,39 miligram vitamin B2 0,2 miligram vitamin B3 1 miligram vitamin C Konsumsi SKM sebanyak 100 gram (±8 sdm) sebanding dengan 1/5 kebutuhan karboidrat harian. Sudah banyak jenis minuman yang menggunakan gula dan pemanis lain secara berlebihan, jadi konsumsi SKM dengan wajar sebagai topping ya. [Sumber: Gizipedia]

Topik:

Susu susu kental manis SKM