Ahli Gizi Sarankan Buka Puasa Diawali dengan Takjil

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 28 Februari 2024 08:05 WIB
Ilustrasi [Foto: iStock]
Ilustrasi [Foto: iStock]

Jakarta, MI - Ahli gizi dr. Luciana Sutanto menganjurkan untuk mengawali berbuka puasa dengan makanan porsi kecil, dan memiliki rasa manis atau takjil guna mengaktifkan saluran pencernaan, serta mengembalikan kadar gula darah setelah berpuasa.

"Makan porsi kecil dan manis saat berbuka puasa untuk mengaktifkan saluran cerna dan mengembalikan kadar gula darah yang turun setelah 12 jam berpuasa," kata Luciana, lulusan spesialis gizi klinik Universitas Indonesia, dikutip Rabu (28/2).

Dijelaskan Luciana, setelah mengonsumsi makanan porsi kecil saat berbuka puasa, seseorang bisa melanjutkan dengan makanan utama lengkap gizi, setelah menunaikan ibadah sholat maghrib. 

Makan malam selingan bisa dilakukan usai sholat tarawih, dan kembali mengonsumsi menu utama lengkap gizi saat sahur.

Bagi individu yang memiliki riwayat penyakit seperti refluks gastroesofagus atau GERD, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan pedas dan asam berlebihan, saat berbuka puasa maupun sahur.

"Hindari makanan yang dapat memperparah kondisi GERD saat sahur dan berbuka puasa seperti makanan yang terlalu pedas dan terlalu asam," ujar Luciana.

Sementara untuk penderita diabetes, Luciana menyarankan untuk melakukan konsultasi kepada ahli medis, sebelum melakukan puasa.

"Untuk kondisi diabetes, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter apakah kondisi diabetesnya masih memungkinkan untuk berpuasa," jelasnya.