Hati-Hati! Terlalu Lama Duduk Bisa Sebabkan Batu Ginjal

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 7 Mei 2024 17:50 WIB
Ilustrasi [Foto: iStock]
Ilustrasi [Foto: iStock]

Jakarta, MI - Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Sardjito, Metalia Puspitasari mengatakan, duduk terlalu lama dapat menjadi salah satu penyebab, terbentuknya batu ginjal.

Biasanya orang dengan jadwal kuliah, atau yang kerja yang lama menjadi malas untuk berkemih, sehingga mereka jarang minum, selain itu mereka pun tidak banyak bergerak.

Ia menilai kedua hal tersebut, dapat menjadi faktor risiko batu ginjal.

"Terdapat sejumlah faktor risiko lain yang dapat menyebabkan batu ginjal," kata Metalia, Selasa (7/5/2024).

Dia menyebutkan apabila pernah mengalami batu ginjal, maka penyakit tersebut dapat kembali.

"Kemudian pada laki-laki, ini juga risikonya lebih besar dibandingkan dengan perempuan," ujarnya. 

Metalia menyebut, terdapat lebih dari lima jenis batu ginjal dan memiliki faktor risiko yang berbeda-beda, contohnya batu asam urat dan batu kalsium oksalat.

"Jadi ada batu juga yang memang dipengaruhi oleh makanan-makanan tertentu," jelasnya.

Batu ginjal, lanjut Metalia, bisa asimptomatik atau tidak bergejala. Namun sejumlah hal yang dapat muncul adalah, hematuri yaitu urin yang berwarna merah baik yang terlihat secara langsung, ataupun setelah pemeriksaan laboratorium.

"Kemudian bisa juga muncul nyeri, sebenarnya tergantung posisi batunya itu lagi di mana, biasanya nyeri itu kalau pas batunya lagi turun itu nyeri sekali," ungkapnya.

Menurutnya, nyeri tersebut juga dapat dirasakan di pinggang, karena posisi batu ginjal. Adapun keluhan-keluhan lain yang dijumpai, katanya, yaitu keinginan buang air kecil yang harus segera karena sulit menahan atau sering buang air kecil.

"Atau bisa juga muncul kayak mual, muntah," imbuhnya.

Karena batu ginjal sering disertai dengan infeksi di saluran kemih, kata dia, maka dapat muncul tanda-tanda infeksi.

Metalia mengatakan meminum air putih, merupakan tata laksana yang dapat diberikan untuk semua jenis batu ginjal, selain itu dapat menurunkan risiko terbentuknya penyakit itu.

"Sedangkan untuk yang lain-lain sebenarnya tergantung dari jenis batunya ya, misalnya untuk batu asam urat, maka kita harus turunkan untuk asam uratnya. Batu oksalat, maka konsumsi protein hewani seperti yang saya sampaikan itu juga dikurangi," tandasnya.

Adapun untuk batu ginjal yang muncul karena infeksi saluran kemih, maka perlu pemberian antibiotik.

Berita Terkait