Ratas Bersama Jokowi, Heru Budi Diminta Jadikan Jakarta sebagai Kota Percontohan Angkutan Massal
![Reina Laura](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Reina Laura
Diperbarui
3 November 2022 11:06 WIB
![Ratas Bersama Jokowi, Heru Budi Diminta Jadikan Jakarta sebagai Kota Percontohan Angkutan Massal](https://monitorindonesia.com/2022/11/WhatsApp-Image-2022-11-03-at-11.00.56.jpeg)
Jakarta, MI - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memenuhi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Rabu(2/11).
Ratas tersebut membahas angkutan massal perkotaan bersama beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Sesuai arahan Pak Presiden yang mengatakan bahwa angkutan massal perkotaan menjadi satu keharusan yang perlu diintensifkan, dan DKI Jakarta dinilai paling representatif untuk digunakan sebagai contoh angkutan massal perkotaan bagi kota-kota lain di Tanah Air," kata Heru dalam keterangannya dikutip, Kamis (3/11).
Heru mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti dengan melakukan upaya mendukung pengintensifan angkutan massal perkotaan dengan bersinergi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
"Maka kami akan mengupayakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sudah ada, sekaligus merencanakan dan membangun angkutan massal itu sendiri," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga melaporkan kepada Presiden terkait perkembangan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) di DKI Jakarta. Ia menjelaskan, bahwa investor dalam pembangunan MRT tidak hanya dari Jepang, tetapi juga dari Korea dan Inggris yang akan ikut masuk sebagai konsorsium.
"Kami rencanakan pada saat G20, ada signing antara pihak Indonesia, itu Kemenhub dan DKI dan pihak Jepang, Korea, dan Inggris," ucapnya.
Budi menambahkan, bahwa Kemenhub akan mendukung visi Presiden Jokowi yang mengutamakan angkutan massal perkotaan dengan menjadikan DKI Jakarta sebagai contoh. Sedangkan daerah-daerah lain di Tanah Air akan dimulai dengan studi kajian terkait angkutan massal.
"Tentu waktu dari pembangunan ini dikaitkan dengan kemampuan finansial dari pemerintah dan pemerintah daerah," pungkasnya.
Berita Sebelumnya
Berita Terkait
Metropolitan
![Heru Budi Dorong Layanan Kesehatan Nondiskriminatif untuk Penyandang Disabilitas Heru Budi Hartono (Foto: Antara)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/heru-budi-1.webp)
Heru Budi Dorong Layanan Kesehatan Nondiskriminatif untuk Penyandang Disabilitas
26 Juli 2024 18:41 WIB
Metropolitan
![Pakar Tata Kota ITB: Pengelolaan Kepulauan Seribu oleh Pemprov DKI Serampangan Pakar Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB) Jehansyah Siregar (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pakar-tata-kota-institut-teknologi-bandung-itb-jehansyah-siregar.webp)
Pakar Tata Kota ITB: Pengelolaan Kepulauan Seribu oleh Pemprov DKI Serampangan
26 Juli 2024 18:34 WIB
Metropolitan
![Pj Gubernur DKI Setuju Angkat 4.000 Guru Honorer jadi Kontrak Kerja Individu Tahun 2024 Heru Budi Hartono (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/heru-budi-3.webp)
Pj Gubernur DKI Setuju Angkat 4.000 Guru Honorer jadi Kontrak Kerja Individu Tahun 2024
25 Juli 2024 22:44 WIB
Hukum
![Eks Anak Buah Menhub Budi Karya Diduga Ubah Uang Korupsi Jalur KA jadi Aset Tersangka Yofi Okatrisza, ASN Kemenhub dibawa ke ruangan konferensi pers penahanan, Kamis (13/6/2024). Yofi ditahan KPK terkait dugaan korupsi pembangunan rel kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/yofi.webp)
Eks Anak Buah Menhub Budi Karya Diduga Ubah Uang Korupsi Jalur KA jadi Aset
25 Juli 2024 12:13 WIB