Kutip Konsep Trisakti Bung Karno, Malam Budaya Hadir di BS Kopi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 November 2022 16:55 WIB
Jakarta, MI -  Budaya Betawi kian terus tergerus gelombang perubahan zaman dan berakhir menjadi sejarah atau hanya sebagai hikayat yang diceritakan pada masa depan. Sudah saatnya budaya asli Ibu Kota lahir kembali menunjukkan eksistensinya. Seiring perkembangan zaman ini, banyak budaya Betawi yang terancam hilang, seperti rumah adat, pakaian, tarian, musik, permainan tradisional bahkan ikon Betawi sekalipun, ondel-ondel. Zaman ini juga menjadi tantangan besar bagi seluruh kearifan lokal. Dalam hal ini, budaya Betawi menjadi salah satu yang menerima dampak paling besar karena berada di pusat ibu kota negara, pintu masuk utama perubahan zaman serta budaya asing ke Tanah Air. Berangkat dari keprihatinan tersebut juga, salah satu Coffeshop Kopi Nusantara KOPI BS dan Rumah Makan Kuliner Kerakyatan BOS SAMBAL bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggelar acara Malam Mingguan di Kopi BS dengan tema Malam Budaya Berbasis Komunitas Jakarta, Sabtu (5/11). Sementara itu, Owner KOPI BS, Brando Susanto yang juga penggagas acara Malam Budaya Berbasis Komunitas Jakarta dalam sambutannya mengatakan bahwa Pelestarian budaya Betawi harus menjadi perhatian semua kalangan. Hal itu mengingat adanya payung hukum yang bisa dijadikan landasan untuk menunjang eksistensi dari kebudayaan Betawi di DKI Jakarta. Adalah Perda No.4 tahun 2015 yang kini dijadikan acuan dalam menunjang lestarinya budaya Betawi di Jakarta. "Jangan sampai budaya Betawi di DKI Jakarta ini punah dan berakhir menjadi sejarah atau hanya sebagai hikayat yang diceritakan pada masa depan. Lantaran kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya Betawi di masyarakat," ujar Brando dalam siaran pers yang diterima, Senin (7/11/2022). Menurut Brando, untuk menjaga kelestarian budaya Betawi. Owner KOPI BS itu mengharapkan agar kegiatan-kegiatan yang mengangkat Budaya Betawi harus sering diadakan secara masive di lingkungan pemukiman masyarakat. "Dengan masivenya penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang mengangkat Budaya Betawi, maka Kebudayaan Betawi akan selalu diingat oleh masyarakat dan menjadi ciri khas di pusat ibukota," katanya. Untuk bisa merealisasikan itu, Brando mengharapkan Pemda DKI Jakarta berperan serta dalam menunjang kelestarian budaya Betawi. Sebab, salah satu tugas dari pemerintah daerah dalam pelestarian kebudayaan betawi, yakni pemerintah ikut menjaga pelestarian kebudayaan betawi. Hadir dalam acara Malam Budaya tersebut, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta, Ady Widjaja, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak dan Anggota DPR RI Eriko Sotarduga. Selain itu, Jhonny Simanjuntak menyoroti masih adanya pemahaman yang salah dalam pelestarian budaya Betawi di masyarakat. Salah satunya, masih adanya ondel-ondel yang digunakan untuk mengamen. Padahal, dalam perda tidak diperbolehkan. Jhonny Simanjuntak mengatakan bahwa Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta telah lama mengusulkan larangan itu dan menyinggung Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan yang kurang memperhatikan kebudayaan Betawi. "Sejak awal kami sudah meminta kepada Satpol PP melarang ondel-ondel untuk ngamen. Sebab ondel-ondel itu adalah ikon budaya Betawi, sebagaimana tertera dalam Perda Pelestarian Budaya Betawi, rasanya tidak elok ikon budaya dijadikan alat ngamen, dan pengamennya kalau kita cermati lebih mendalam tidak mencerminkan karakter Betawi " ucap Jhonny. Jhonny Simanjuntak juga menambahkan tentang pernyataan Presiden pertama RI Sukarno tentang konsep Trisakti. "Luar biasa apa yang telah dicetuskan oleh founding father kita, pendiri negara kita, pendiri bangsa kita, Presiden pertama RI, Bung Karno, yang telah merancang adanya Trisakti yaitu berdaulat di bidang politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian di dalam berbudaya," ujarnya. Acara Malam Budaya Berbasis Komuitas Jakarta yang dihadiri oleh sekitar 500 pengunjung tersebut menyajikan rangkaian acara Budaya Betawi Palang Pintu, Tarian Tradisional Harmoni Budaya Jakarta, Ondel-ondel, Gambang Kromong dan Bodoran. Alunan Musik Keroncong yang santai dan mendayu-dayu yang dibawakan oleh Group Musik Krontjong Toegoe semakin membuat semarak Malam Mingguan di Kopi BS dengan rangkaian acara yang disajikan oleh panitia. Senada dengan Jhonny Simanjuntak, Anggota DPR RI Eriko Sotarduga yang hadir menikmati Kerontjong Toegoe bersama kedua anaknya mengungkapkan bahwasanya dengan melestarikan kesenian Betawi, maka tugas ideologis masyarakat sebagai bagian dari unsur negara juga akan teraktualisasikan. Mengutip ungkapan Bung Karno, ia menegaskan bahwa melestarikan kesenian tradisional ini dapat menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia. “Berkepribadian Dalam Berkebudayaan, begitulah ide Bung Karno dalam Trisakti-nya yang harus kita maknai dengan baik. Artinya, semua pihak mesti bersinergi dalam melestarikan kebudayaan. Terlebih, banyak kebudayaan-kebudayaan Betawi ini yang sangat ikonik, mempunyai kedekatan dengan masyarakat Jakarta. Tunjukkan kiprah kita dengan tindakan konkret dan realistis,” tegasnya.
Berita Terkait