Jalur Sepeda di Jakarta Mengganggu dan Tak Kurangi Kemacetan
![Rizky Amin](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/itRv0F8Yp6cnf71Qr5dbR4ADRJdHvXKyK3TNnQd1.jpg )
Rizky Amin
Diperbarui
6 Juli 2023 22:33 WIB
![Jalur Sepeda di Jakarta Mengganggu dan Tak Kurangi Kemacetan](https://monitorindonesia.com/2023/07/Jalur-sepeda.webp)
Jakarta, MI - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai keberadaan jalur sepeda di DKI Jakarta justru mengganggu dan tidak mengurangi kemacetan. Menurut Agus saat ini untuk mobilitas sehari-hari tidak banyak warga DKI Jakarta yang benar-benar beralih dari mobil atau motor ke sepeda.
Keberadaan jalur sepeda tersebut, kata Agus, justru mempersempit ruas jalan yang ada. " Orang Indonesia pakai jalur sepeda bukan untuk transportasi tapi untuk olahraga, untuk rekreasi dan untuk bergaya karena pakai sepeda mahal. Itu saja. Sehingga jalan itu memang mengganggu jadinya," kata Agus dalam Diskusi Grup Terfokus (Focus Group Discussion/FGD) Penanganan Kemacetan Jakarta di Jakarta, Kamis (6/7).
Seharusnya, tegas Agus, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa lebih fokus memaksimalkan moda transportasi umum yang ada guna mengurangi kemacetan. Agus juga mengkritik tata ruang DKI Jakarta yang tidak teratur. Menurut dia, sedari awal setiap wilayah DKI Jakarta sudah terbagi menjadi segmentasi tertentu.
"Dulu (zaman) Belanda sudah buat perumahan ada di Jakarta Selatan dan industri ada di lokasi tertentu. Sekarang itu dicampur dan ketika dicampur moda transportasi yang pusing," kata dia.
Kondisi tersebut menyebabkan DKI Jakarta tidak memiliki jalur transportasi yang jelas dan teratur. Dia juga menilai terlalu banyak pilihan angkutan umum di DKI Jakarta sehingga banyak moda transportasi yang terkesan tumpang-tindih dan tidak berkesinambungan.
Dengan kondisi tersebut, dia menilai dibutuhkan gubernur yang memiliki solusi dan terobosan untuk mengubah skema transportasi menjadi lebih efisiensi.
Terobosan itu juga harus dibarengi dengan pembuatan regulasi yang mengatur transportasi umum di DKI Jakarta. "Orang nomor satu di daerah harus gila, bukan gila sinting ya, tapi harus berani dan punya banyak pengalaman dan jaringan," pungkasnya. (AL)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Metropolitan
![Demi Masa Depan Jakarta Terkait IKN, Heru Budi Harap Gubernur Baru Memikirkan Perubahan Iklim Krisis Pangan Heru Budi Hartono (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/heru-budi-2.webp)
Demi Masa Depan Jakarta Terkait IKN, Heru Budi Harap Gubernur Baru Memikirkan Perubahan Iklim Krisis Pangan
1 Juli 2024 17:47 WIB
Ragam
![Peta Politik Daerah Khusus Jakarta Menjelang Pilkada, Semakin Jelas atau Malah Tambah Ruwet? Andre Vincent Wenas (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/peta-politik-daerah-khusus-jakarta-menjelang-pilkada-semakin-jelas-atau-malah-tambah-ruwet.webp)
Peta Politik Daerah Khusus Jakarta Menjelang Pilkada, Semakin Jelas atau Malah Tambah Ruwet?
26 Juni 2024 00:08 WIB
Metropolitan
![Pembebasan 100 Persen PBB-P2 untuk NJOP sampai dengan Rp 2 Miliar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta Lusiana Herawati memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/11/2023) (Foto: Dok MI/Ant)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kepala-badan-pendapatan-daerah-bapenda-dki-jakarta-lusiana-herawati-memberikan-keterangan-kepada-wartawan-di-jakarta-rabu-8112023.webp)
Pembebasan 100 Persen PBB-P2 untuk NJOP sampai dengan Rp 2 Miliar
20 Juni 2024 12:35 WIB