Minggu Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Mei 2024 08:30 WIB
Ilustrasi [Foto: Ist]
Ilustrasi [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Kualitas udara di DKI Jakarta pada Minggu (12/5/2024) pagi berada dalam kategori tidak sehat, bahkan berada di posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 160, dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 di angka konsentrasi 68,5 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi tersebut setara 13,7 kali, nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India) dengan AQI di angka 191. Adapun di posisi ketiga ada Dhaka (Bangladesh) di angka 157 dan Wuhan (China) di angka 139.

Selain Jakarta, situs pemantau kualitas udara tersebut juga mencatat sejumlah kota besar lain di Indonesia masuk dalam kategori tidak sehat, di antaranya Tangerang Selatan (Banten) di angka 174, Bandung (Jawa Barat) di angka 170 serta Surabaya (Jawa Timur) di angka 154.

Masyarakat pun direkomendasikan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan, mengenakan masker saat di luar, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor serta menyalakan penyaring udara.

Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan untuk polusi udara PM2,5 berada pada kategori sedang dengan indeks di angka berkisar antara 70-88.

Kategori sedang berarti tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif.