Irbanko Jakpus Dalami Kasus Intimidasi Kasudinhub Wildan Anwar

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 31 Juli 2024 2 jam yang lalu
Kepala Suku Dinas Perhubungan (Kasudin) Jakarta Pusat Wildan Anwar (Foto: Istimewa)
Kepala Suku Dinas Perhubungan (Kasudin) Jakarta Pusat Wildan Anwar (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Inspektorat Pembantu Kota (Irbanko) Jakarta Pusat mendalami kasus intimidasi yang terjadi di Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Pusat. 

Kepala Suku Dinas Perhubungan (Kasudin) Jakarta Pusat Wildan Anwar disebut mendapat intimidasi bawahannya, yaitu Koordinator Lapangan (Korlap) Sudinhub Jakpus WS Laoli.

“Kami akan dalami kasus intimidasi yang menimpa Kasudinhub Jakpus. Kita sudah dengar dan membaca dari beberapa media atas kasus tersebut,” ucap Kepala Suku Bagian Irbanko Jakarta Pusat, Bernard Simatupang, Rabu (31/7/2024).

Kendati, hingga saat ini belum ada laporan resmi dari pihak Kasudinhub Jakpus, Wildan Anwar terkait intimidasi yang dilakukan bawahannya. Walaupun hingga saat ini belum ada laporan resmi, jajarannya akan menindaklanjuti kasus tersebut.

“Kalau melawan atasan terlebih jika sampai ada kontak fisik sudah pasti akan ada hukuman disiplin (hukdis). Apalagi jika bawahannya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN),” tegasnya.

Bernard mengatakan dalam pemberitaan dijelaskan bahwa Korlap Sudinhub Jakpus WS Laoli diketahui tidak menerima rotasi yang dilakukan Kasudinhub Jakpus. Jika memang tidak menerima rotasi tersebut, seharusnya yang bersangkutan bertanya alasan rotasi.

“Kalau ASN ada yang tidak terima rotasi bisa menanyakan alasannya. Jika yang dirotasi itu sakit jadi tidak bisa memaksimalkan kerjanya itu bisa menjadi pertimbangan,” jelasnya.
 
Sebelumnya Wildan Anwar melaporkan bawahannya Koordinator Lapangan (Korlap) Sudinhub, WS Laoli. Ia melaporkan Laoli usai diintimidasi di kantor Sudinhub, Senen, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2024).

“Tadi Laoli langsung mendorong saya dengan dadanya sebanyak dua kali. Di situ saya tidak melawan, saya hanya mundur dua langkah karena didorong,” katanya, Selasa (30/7/2024).

Wildan menyebut, Laoli memang sudah beberapa hari ini cukup emosional. Terlebih pada Senin 22 Juli 2024 dimana Laoli dirotasi menjadi analis dan penelaah yang bekerja di dalam kantor Sudinhub.

“Perlu diketahui bahwa rotasi ini dilakukan tidak secara tiba - tiba. Kita sudah memberitahu sejak beberapa hari yang lalu tapi Laoli tidak terima dengan keputusan saya,” tegas Wildan.

Tindakan Laoli ini juga sudah dilaporkan ke Polsek Senen. Namun, hingga saat ini Polsek belum mendapat laporan tertulis dari Wildan. "Iya dilaporkan ke polisi sesuai perintah Kadishub. Arahannya diminta lapor ke polisi,” jelas Wildan.

Selain itu, Laoli juga disebutkan sempat menyerang Haryo Bagus, yang pada saat itu tengah mendampingi Wildan. Haryo disebutkan sempat memvideokan momen ketika Laoli mendorong Wildan. Menyadari adanya perekaman, Laoli pun sempat berusaha merebut handphone milik Haryo.