Cegah Kebakaran Akibat Korsleting di Jakarta, Wajib Pakai Standarisasi Perangkat Listrik
Jakarta, MI - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengingatkan masyarakat betapa pentingnya standarisasi perangkat listrik untuk mencegah kebakaran sering disebabkan korsleting listrik. Khususnya bagi warga yang tinggal di permukiman padat penduduk dan kumuh, sehingga memiliki kerawanan tinggi terjadinya kebakaran.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya, Haris Andika, menegaskan, penggunaan peralatan listrik yang tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi salah satu penyebab utama kebakaran.
Hal itu disampaikan Haris kepada wartawan, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/9), terkait dengan imbauan kepada masyarakat Jakarta agar meningkatkan keamanan listrik guna mencegah terjadinya kebakaran.
"Peralatan yang digunakan masyarakat sering tidak memenuhi standar. Misalnya, kabel yang seharusnya untuk salon atau speaker, justru digunakan untuk listrik. Padahal, setiap jenis kabel memiliki spesifikasi teknis yang berbeda," ujar Haris.
Dia menambahkan, kabel yang tidak sesuai spesifikasi pasti tidak memiliki kualitas setara dengan yang sesuai standar. Hal ini bisa berbahaya karena arus listrik yang dialirkan kerap kali berlebihan.
"Kabel yang tidak bersertifikat SNI bisa berbahaya, seperti kabel yang seharusnya menampung arus 10 ampere, tetapi melepuh pada 5 ampere," jelasnya.
Selain itu, Haris juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan perangkat listrik. "Kerap kali, pengguna tidak peduli dengan kapasitas stop kontak. Contohnya, menggunakan satu stop kontak untuk banyak perangkat, yang bisa memicu kebakaran," sambungnya.
Haris juga menyoroti tindakan ilegal yang sering dilakukan pelanggan, seperti mengotak-atik Mini Circuit Breaker (MCB) untuk meningkatkan daya. "Ini sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan," tegas Haris.
Dalam menjaga kualitas pasokan listrik, PLN terus melakukan pemeliharaan jaringan secara berkala untuk memastikan sistem kelistrikan berfungsi dengan baik. Dengan langkah-langkah ini, PLN berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penggunaan perangkat listrik yang standar, guna mencegah kebakaran dan menjaga keselamatan. "Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan meminimalkan gangguan bagi pelanggan," jelasnya.
Menyusul, Kepala Pusdatin BPBD DKI, Mohamad Yohan, mengatakan, potensi bencana kebakaran di Jakarta disebabkan pemukiman padat penduduk dan kurangnya kepekaan masyarakat
terhadap ancaman kebakaran.
Kasus kebakaran juga paling banyak disebabkan korsleting listrik akibat kelalaian dalam penggunaan listrik. Umumnya objek yang terbakar adalah perumahan, bangunan umum atau industri, kendaraan bermotor, instalasi luar gedung, tumbuhan, lapak, permukiman ilegal hingga tumpukan sampah. "Penyumbang penyebab kebakaran terbesar di Provinsi DKI Jakarta selama tiga tahun terakhir adalah korsleting listrik. dengan persentase 73 persen," ungkap Yohan.
Untuk itu, lanjut Yohan, pihaknya telah berinisiasi untuk melaksanakan program penertiban pemakaian tenaga listrik di kawasan permukiman menengah ke bawah bernama "Bedah Listrik".
Program ini dikerjakan dengan instansi terkait seperti Dinas Gulkarmat, Dinas PPKUKM, PLN UID Jakarta Raya, dan AKLI. "Kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisir kejadian kebakaran dan dampak korban pada masyarakat," jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, stakeholder terkait menyiapkan penggantian perangkat listrik yang ditemukan petugas tidak sesuai standar meliputi instalasi kompor gas, colokan listrik, hingga kabel listrik di dalam dan luar ruangan.
Kemudian, petugas juga melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya memastikan perangkat listrik sesuai standar. Lewat berbagai program ini, diharapkan masyarakat akan sadar dan ikut terlibat melakukan mitigasi kebakaran karena korsleting listrik.
“Tim gabungan turun untuk mengecek penggunaan instalasi listrik yang ada di dalam dan luar ruang sekaligus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait penggunaan instalasi listrik yang aman dari bencana," ujarnya. (Sar)
Topik:
PLN Cegah Kebakaran Akibat Korsleting Standarisasi Perangkat Listrik