Dihadapan Para Pemimpin Negara Islam, Ini Solusi Joko Widodo Atasi Konflik Gaza

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 November 2023 09:05 WIB
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan solusi atasi konflik di Gaza [Foto: YT/@SekretariatPresiden]
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan solusi atasi konflik di Gaza [Foto: YT/@SekretariatPresiden]

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo menyampaikan, empat pesan solusi dalam menyelesaikan konflik di Gaza, Palestina. 

Hal itu disampaikan Joko Widodo, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (12/11).

Di hadapan para pemimpin negara Islam, Joko Widodo mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan.

“Tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik. Israel telah gunakan narasi 'self defense' dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment,” kata Jokowi dalam keterangan resminya, Minggu (12/11/2023).

“Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata,” tambahnya.

Kedua, Joko Widodo mendorong agar bantuan kemanusiaan dipercepat dan diperluas jangkauannya. OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan, yang lebih bisa diprediksi dan berkelanjutan mengingat situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan.

“Situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan. Contoh, RS Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel, sejak kemarin sudah kehabisan bahan bakar. Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional,” ujarnya.

Jokowi juga menyerukan agar OKI menggunakan, semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan. 

Misalnya, mendesak diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory, yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk melaksanakan mandatnya.

“Dan terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional,” jelasnya.

Keempat, OKI harus mendesak agar perundingan damai segera dimulai kembali demi terwujudnya solusi, dua negara dan menolak pemikiran solusi satu negara. Menurutnya, solusi satu negara hanya akan membuat Palestina dikorbankan.

“Jika memang mekanisme quartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru, dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut,” imbuhnya.

Penutup pernyataannya, Joko Widodo meminta dukungan dari para pemimpin OKI untuk menyampaikan, hasil dari KTT Luar Biasa OKI kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

“Dari Riyadh saya sudah terjadwal melakukan kunjungan bilateral ke Amerika Serikat,” ungkapnya.

“Dengan izin para pemimpin, saya akan sampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden,” tandasnya.