Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Letusan Setinggi 1.000 Meter

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 4 Desember 2023 07:20 WIB
Gunung anak Krakatau dari cctv PVMBG. (Foto: ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung anak Krakatau dari cctv PVMBG. (Foto: ANTARA/HO-PVMBG)
Lampung Selatan, MI - Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali mengeluarkan erupsi pada, Senin (4/12) pukul 02.42 WIB, dengan meluncurkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter dari puncak gunung api aktif tersebut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, kolom abu teramati berwarna hitam, dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.

"Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 2 menit 16 detik," kata Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi.

Saat ini, Gunung Anak Krakatau berada pada status level III atau siaga. PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau, atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.

Ia mengatakan, pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau terdapat di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.

"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," tandasnya.

Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.

Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusan nya berkisar antara satu sampai enam tahun.

Gunung anak Krakatau yang berada di perairan selat Sunda Kabupaten Lampung Selatan, pada Senin telah mengeluarkan erupsi sebanyak 8 kali.