Pemicu Gempa Magnitudo 7,0 di Kepulauan Talaud Sulut

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 9 Januari 2024 08:59 WIB
Ilustrasi [Foto: iStock]
Ilustrasi [Foto: iStock]
Jakarta, MI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan pemicu gempa M7,0, yang mengguncang Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (9/1) pukul 03.48 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,7. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,92° lintang utara, 126,33° bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 97 Km arah Barat Laut Kota Melonguane, Sulawesi Utara pada kedalaman 97 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Selasa (9/1).

Daryono mengatakan, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (oblique thrust).

Sementara itu, gempabumi ini dirasakan di Kota Kep. Sangihe dan Kep. Talaud dengan skala intensitas skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Bitung, Halmahera Utara dan Manado dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 04.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M 4,8,” ujar Daryono.

Daryono pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tandasnya.