TNI Perluas Penyisiran Sekitar Gudang Amunisi yang Meledak Sampai 4 Kilometer

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 3 April 2024 10:38 WIB
Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar [Foto: ANTARA]
Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar [Foto: ANTARA]

Jakarta, MI - Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni TNI Angkatan Darat, terus menyisir kawasan pemukiman untuk memastikan tidak ada lagi bahan peledak, yang tergeletak imbas dari ledakan di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebutkan sejauh ini tim dari Jihandak Zeni TNI AD, telah menyisir kawasan dalam radius dua kilometer dari Gudang Munisi.

“Radiusnya kemarin baru sampai dua kilometer, nanti akan bertambah sampai tiga atau empat kilometer, untuk amannya, karena kalau lihat aturan, gudang itu jarak amannya dari penduduk, sekitar 500 meter sampai satu kilometer. Itu jarak aman,” kata Nugraha di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, dikutip Rabu (3/4/2024). 

Dia menjamin tim dari Jihandak Zeni TNI AD, terus bekerja sampai mereka dapat memastikan tak ada lagi bahan peledak, yang tercecer di luar gudang, utamanya di kawasan pemukiman warga.

“Ibaratnya seperti sarang laba-laba sampai jarak maksimal penyisirannya, kalau sudah yakin tidak ada dalam dua hingga tiga hari ini, kami akan anggap sudah bersih,” ujarnya.

Kondisinya saat ini, lanjut Nugraha, pemukiman warga ada dalam jarak kurang lebih 400 meter dari Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Oleh karena itu, pihaknya berharap otoritas yang berwenang dapat memperhatikan persoalan itu.

“Tapi, sebetulnya (jarak) 400–500 meter itu sudah rawan. Jadi memang kami berharap ke depan pemerintah daerah juga dalam merancang pengembangan tata ruang wilayah lebih melihat faktor itu juga. Jangan (gudang munisi, red.) didekati (rumah-rumah) penduduk,” jelasnya.

Dia menceritakan saat Gudang Munisi itu berdiri, dan mulai beroperasi sekitar 1980-an, tak ada pemukiman di kawasan sekitar.

“Dulu itu kan sepi, tetapi sekarang jadi perkotaan. Cepat sekali. Ini harus kerja sama dengan pemerintah daerah ke depan (agar) tidak terjadi lagi,” tandasnya.

Terkait itu, Kapuspen menyampaikan tim investigasi dari TNI pun, masih bekerja menyelidiki penyebab ledakan. Hasil investigasi itu juga yang nantinya menjadi dasar, untuk membuat kebijakan terkait masalah penyimpangan amunisi dan sistem pergudangan amunisi di TNI ke depan.

Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya di Ciangsana meledak pada Sabtu (30/3/2024), menyebabkan beberapa gudang terbakar, dan beberapa bahan peledak terpental sampai ke kawasan pemukiman penduduk.