Kemenlu Tegaskan Tak Pernah Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 12 April 2024 17:10 WIB
Bendera Israel dengan latar belakang Masjidil Aqsa (Foto: AFP)
Bendera Israel dengan latar belakang Masjidil Aqsa (Foto: AFP)

Jakarta, MI - Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Lalu Muhammad Iqbal, membantah kabar Indonesia akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, demi masuk keanggotaan Organization of Economic Cooperation and Development (OECD). 

"Terkait isu pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel, saya tegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Iqbal kepada wartawan, Jumat (12/4/2024).

Iqbal menegaskan, di tengah  situasi kekejaman Israel di Gaza, saat ini, posisi Indonesia tidak berubah dan tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka two-state solution. 

Ia memastikan, Indonesia selalu konsisten berada di garis terdepan membela hak-hak bangsa Palestina. 

Adapun terkait OECD, menurut Iqbal, proses keanggotaan Indonesia dipastikan memakan waktu cukup panjang. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan Indonesia dalam roadmap menuju keanggotaan OECD yang rencananya mulai diadopsi pada Mei 2024. 

Karena, setiap negara mempunyai waktu yang berbeda-beda untuk menyelesaikan proses keanggotaan penuh di OECD. 

"Semua tergantung kesiapan negara tersebut. Beberapa negara memerlukan waktu tiga tahun, beberapa lagi memerlukan lebih dari lima tahun," tuturnya. 

Sebelumnya, Israel dan Indonesia dilaporkan oleh situs berita Ynet telah menggelar pembicaraan mengenai normalisasi hubungan antara kedua negara selama tiga bulan terakhir. 

Namun, laporan yang tidak bersumber itu mengatakan bahwa sebagai imbalan atas terjalinnya hubungan dengan Israel, Yerusalem akan berhenti menghalangi Indonesia untuk bergabung dengan OECD, organisasi ekonomi yang saat ini mencakup 38 negara dengan perekonomian terkemuka di dunia. Dikutip dari The Times of Israel, Kamis, 11 April 2024,  laporan itu mengatakan, OECD juga terlibat dalam pembicaraan tersebut.