Bantah Temuan KNKT soal Laka Tol Batang-Semarang, Rosalia Indah Ungkit Penghargaan

Aswan LA
Aswan LA
Diperbarui 13 April 2024 19:09 WIB
Bus Rosalia Indah (Foto: Istimewa)
Bus Rosalia Indah (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Temuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) soal dugaan salah penugasan sopir hingga berujung kecelakaan dibantah CEO Rosalia Indah, Yustinus Soeroso. Sebanyak tujuh orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Menurutnya temuan KNKT tidak sesuai dengan sistem kerja sopir di lapangan yang diatur oleh perusahaannya. "Kok KNKT punya statement (sopir) kelelahan, dari mana? KNKT kan tidak tahu pasti bagaimana mekanisme kerja sopir di lapangan secara langsung," katanya kepada wartawan, Sabtu (13/4/2024).

Dia menegaskan tidak ada yang salah dalam prosedur kerja Rosalia Indah. Kata dia, penugasan sopir setiap armadanya sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Roso mencontohkan, setiap bus Rosin ada tiga orang petugas, yakni dua orang sopir dan satu orang kernet. Dengan begitu, ia menampik adanya kelelahan yang menjadi biang kerok kecelakaan armadanya.

"Tugasnya (sopir) bergantian, misal Solo-Jakarta jarak tempuh hanya butuh waktu tujuh jam. Kalau dengan dua sopir, tugasnya berarti hanya bekerja 3,5 jam (masing-masing sopir)," jelas Roso.

Jadi, tegas dia, kecelakaan Rosalia Indah murni karena human error, yang pasti itu. "Karena Rosalia Indah sudah pernah mendapatkan penghargaan manajemen keselamatan terbaik oleh KNKT," tuturnya.

Roso pun mengungkit kembali penghargaan yang diberikan KNKT kepada Rosalia Indah. Ia menyebut perusahaan otobus (PO) miliknya bahkan menjadi percontohan perusahaan lain terkait keselamatan penumpang.

Meski mengklaim punya penghargaan dari KNKT, bus Rosalia Indah jurusan Jakarta-Surabaya baru-baru ini mengalami kecelakaan tunggal di KM-370 A Tol Batang-Semarang, tepatnya pada Kamis (11/4/2024).

Sebelumnya, Ketua Sub Komisi Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan menemukan pola penugasan sopir bus yang berpotensi menyebabkan kelelahan.

KNKT menyoroti penugasan sopir Rosin, yakni pola penugasan dalam tiga bulan terakhir dan satu bulan terakhir sebelum kecelakaan, di mana diduga dapat menyebabkan kondisi microsleep yang meningkatkan risiko kecelakaan.

Sedangkan hasil investigasi KNKT lainnya menunjukkan tidak ada masalah teknis signifikan pada armada bus Rosalia Indah yang mengalami kecelakaan tunggal tersebut.

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Sonny Irawan mengatakan sopir bus Rosalia Indah dalam kecelakaan tersebut, Jalur Widodo (JW), sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ini didasarkan dari pemeriksaan terhadap tujuh orang saksi dan Jalur.