Aktivitas Abu Vulkanik Gunung Ibu di Maluku Utara Meningkat

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 9 Mei 2024 18:37 WIB
Kolom abu vulkanik membumbung keluar dari kawah Gunung Ibu yang berada di Pulau Halmahera, Maluku Utara, Kamis (9/5/2024). (Foto: Antara)
Kolom abu vulkanik membumbung keluar dari kawah Gunung Ibu yang berada di Pulau Halmahera, Maluku Utara, Kamis (9/5/2024). (Foto: Antara)

Jakarta, MI - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat jumlah aktivitas vulkanik yang mengalami peningkatan di Gunung Ibu yang berlokasi di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara.
 
Pada pukul 18.13 dan 18.35 WIT terekam dua erupsi cukup besar yang terjadi pada gunung api bertipe strato dengan ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
 
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Richard Chaniago, dalam laporan yang diterima di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Letusan yang terjadi sore ini pukul 18.13 WIT memiliki ketinggian lebih kurang 1.500 meter di atas puncak. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 411 detik.
 
Selang 24 menit kemudian pada 18.35 WIT letusan kembali terjadi dengan ketinggian lebih kurang 1.200 meter di atas puncak. Erupsi itu tercatat dengan amplitudo maksimum 10 milimeter dan durasi 277 detik. Gunung Ibu kini berstatus Siaga, Level III, sejak 8 Mei 2024. PVMBG meningkat status gunung api bertipe strato itu akibat peningkatan aktivitas vulkanik dan kegempaan.

Pada 16 April sampai 8 Mei 2024 aktivitas kegempaan yang tercatat di Gunung Ibu yaitu 130 kali gempa letusan, delapan kali gempa guguran, 1.445 kali gempa hembusan, 53 kali gempa harmonik, sembilan kali gempa tornillo, 6.742 kali gempa vulkanik dangkal, 116 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, 231 kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa terasa.
 
PVMBG merekomendasikan penduduk di sekitar Gunung Ibu agar tidak beraktivitas mendaki dan mendekati gunung itu dalam radius 3 kilometer dan perluasan sektoral berjarak lima kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata.
 
Bagi penduduk yang berada di Desa Duono, Tukuoko, Goin, Togorebasu, Sangajinyeku, Toguis, Todoke, dan Borona yang berada lebih dari 4 kilometer dari bukaan kawah di bagian utara harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari pemerintah daerah.

Puncak Gunung Ibu merupakan kawah vulkanik. Pusat kawah memiliki lebar satu  kilometer dan kedalaman 400 meter, sedangkan bagian luar memiliki lebar 1,2 kilometer. (AM)