Jokowi Beli Sapi Kurban dari Pleret Bantul, Segini Harganya

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 10 Juni 2024 07:42 WIB
Sapi jenis PO dengan berat hampir satu ton milik peternak dari Kelurahan Wonolelo, Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto: ANTARA)
Sapi jenis PO dengan berat hampir satu ton milik peternak dari Kelurahan Wonolelo, Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membeli sapi untuk disembelih pada perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, dari peternak sapi di wilayah Pedukuhan Depok, Kelurahan Wonolelo, Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Dari tiga sapi yang kami ajukan untuk masuk seleksi sebagai hewan kurban presiden, ternyata salah satu sapi kami terpilih dan dikehendaki Pak Jokowi untuk hewan kurban," kata peternak sapi Zuli Nuryanto di Wonolelo, Pleret, Bantul, Minggu (9/6/2024).

Menurut Zuli, sapi miliknya yang dipilih orang nomor satu di Indonesia melalui Sekretariat Kepresidenan Kementerian Sekretariat Negara tersebut, jenisnya sapi PO (Peranakan Ongole), dengan berat hidup hampir satu ton, atau tepatnya 934 kilogram.

Dia mengatakan, sapi miliknya yang dipilih Jokowi merupakan satu dari 10 sapi dari peternak Kabupaten Bantul, yang didaftarkan ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, untuk diseleksi tim dari Pemda DIY dan pemerintah pusat di Sekretariat Kepresidenan RI.

"Jadi memang setiap tahun itu dari Bantul menginventarisasi sapi sapi besar, sapi sapi sehat yang ada di Bantul, kemudian kami ajukan tiga sapi sebagai perwakilan Bantul, kalau totalnya di seluruh Bantul ada 10 sapi, dan ternyata sapi saya terpilih," ujarnya.

Sebelum dipilih Jokowi untuk dibeli sebagai hewan kurban, lanjut Zuli, sapi miliknya terlebih dahulu dilakukan pengecekan baik dari kesehatan, berat sapi, dan juga faktor lainnya oleh Balai Besar Veteriner Yogyakarta dan tim dari Sekretariat Kepresidenan.

"Ada pengecekan segala macam, yang paling utama itu kesehatan sapi dicek terkait darah, air kencing, liur, kotoran segala macam setelah itu lolos baru ke berat badan sapi," jelasnya.

"Saya sekitar seminggu yang lalu langsung dihubungi dari Sekretariat Kepresidenan, bahwa sapi saya terpilih," tambahnya.

Terkait dengan harga sapi yang dibeli Presiden, Zuli yang sehari hari berprofesi sebagai anggota Polri di lingkungan Kepolisian Resor (Polres) Bantul tersebut tidak menyebutkan secara pasti, hanya saja disepakati harganya hampir mencapai Rp100 juta.

"Kalau masalah harganya itu dari sana (Setneg) langsung, tidak dari sini. Kalau harganya waktu itu dari awal saya ajukan Rp110 juta, kenanya hampir Rp100 juta. Ya kurang lebih segitu," ungkapnya.

Zuli mengaku bangga dengan sapi miliknya yang dibeli Jokowi, sebab upaya dan usaha memelihara dan menggemukkan sapi yang dibelinya sejak dua tahun lalu dari peternak sapi di wilayah Banguntapan, Kabupaten Bantul, membuahkan hasil.

"Saya pelihara dari pedet (anak sapi) kecil, saya memelihara hampir dua tahun, saat itu saya beli usia sekitar 10 bulan, jadi umur sapi sekarang tiga tahun kurang, awalnya dulu beli sapi di daerah Banguntapan, jenisnya PO," tandasnya.

Berita Terkait