PDNS Ditenderkan kepada Pihak Swasta tapi Bocor, Aleg PKS Minta Kemenkominfo Tanggung Jawab! Budi Arie 'Jantan' Nggak?

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 29 Juni 2024 15:26 WIB
Menkominfo, Budi Arie Setiadi (Foto: Dok MI)
Menkominfo, Budi Arie Setiadi (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Anggota Komisi I DPR Sukamta menegaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang dipimpin Budi Arie Setiadi harus bertanggung jawab atas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang dibobol peretas. 

"Jadi kalau ditanya siapa yang bertanggung jawab pasti Kominfo karena dia selaku pengelola data," kata politkus PKS itu dalam diskusi daring bertema Pusat Data Bocor, Siapa Teledor?, Sabtu (29/6/2024).

Sukamta menjelaskan sejatinya Kominfo sedang membangun PDN. Anggarannya dapat dana pinjaman dari luar negeri. "Tapi, sambil menunggu PDN selesai sejak 2021, Kominfo membuat pusat data nasional sementara dan itu ditenderkan kepada pihak swasta dan ada dua pihak yang menang dan ternyata pada 2024 ada kejadian ini," beber Sukamta.

Sukamta mengatakan pihak swasta hanya menyediakan brangkas saja. Kedua penyedia brankas itu ialah BUMN dan swasta. "Kalau 2021-2022 itu sekitar 150-an dan 2023 naik jadi Rp350-an miliar," jelasnya.

Pun, Sukamta menyesalkan belum ada pernyataan bertanggung jawab atas insiden bobolnya server pusat data nasional sementara dari pemerintah, khususnya Kominfo. Menurut dia, hal ini menyangkut persoalan mental pejabat yang tidak dibiasakan untuk bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tupoksinya.

"Ketika ada masalah kemudian secara jantan menyatakan saya yang bertanggung jawab," jelas Sukamta.

Pemerintah sudah meminta maaf kepada masyarakat atas serangan siber ke PDN yang membuat sejumlah layanan publik terganggu. Permintaan maaf ini disampaikan Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian saat menjelaskan perkembangan penanganan gangguan di PDN.

"Permintaan maaf dari pemerintah itu kan karena gangguan layanan, bukan kegagalan dalam melaksanakan tugas," tandas Sukamta.