Cegah Kecelakaan Kerja Mitra Usaha, PT Timah Gelar Sertifikasi SMKP

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 31 Juli 2024 2 jam yang lalu
Cegah Kecelakaan Kerja Mitra Usaha, PT Timah Gelar Sertifikasi SMKP [Foto: Doc. PT Timah]
Cegah Kecelakaan Kerja Mitra Usaha, PT Timah Gelar Sertifikasi SMKP [Foto: Doc. PT Timah]

Pangkalpinang, MI - PT Timah Tbk menggelar sertifikasi implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP), guna mencegah kecelakaan kerja atau fatality, pada mitra usaha perusahaan plat merah itu.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan implementasi SMKP bagi mitra usaha," kata Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Nur Adi Kuncoro di Pangkalpinang, Rabu (31/7/2024).

Ia mengatakan, sertifikasi implementasi SMKP itu diikuti 36 peserta yang merupakan mitra usaha PT Timah Tbk di Bangka Utara dan Bangka Selatan dan telah dimulai sejak 29 Juli hingga 3 Agustus 2024, sebagai bentuk kepatuhan terhadap Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018.

"Peraturan ini mewajibkan seluruh perusahaan pertambangan menerapkan SMKP dan melakukan audit tahunan yang harus dilaporkan," ujarnya.

Ia menyebut, audit bertujuan memastikan mitra-mitra pertambangan juga memenuhi standar keselamatan, yang ditetapkan. Pelatihan ini dibagi menjadi dua tahapan utama, implementasi dan audit.

Setelah mengikuti kedua tahapan tersebut, kata dia, peserta akan diuji oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk menilai kompetensi mereka. Jika dinyatakan kompeten, mereka akan mendapatkan sertifikasi sebagai auditor.

"PT Timah Tbk terus berbenah dan concern bukan saja terhadap aktivitas operasinya sendiri sebagai pemegang IUP, tetapi juga berbenah dan memperbaiki sistem yang ada, secara khusus juga turut serta mendorong para PJP selaku pemegang SIUJP yang beraktivitas pada IUP operasi PT Timah untuk menerapkan SMKP," jelasnya.

Ia menambahkan kedepannya melalui pelatihan implementasi SMKP ini, tingkat keselamatan kerja di perusahaan jasa pertambangan, dapat meningkat secara signifikan.

“Program ini adalah program pertama yang dilakukan dengan harapan kedepannya mitra-mitra kita dapat lebih mandiri agar budaya K3 di pertambangan pada perusahaan mereka akan lebih meningkat,” ungkapnya.

Sementara itu, Penanggung Jawab Operasional CV Abadi Sejahtera Adi Maulana mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah ilmu mengenai dunia tambang, mengingat besarnya risiko yang dapat terjadi.

“Semoga kegiatan ini dapat terus berlangsung kedepannya, tidak hanya saat ini saja," imbuhnya.

"Hal ini dikarenakan kegiatan ini memberikan ilmu yang berguna untuk mengurangi risiko saat bekerja di pertambangan dan menciptakan auditor-auditor di perusahaan jasa pertambangan,” tandas Adi.