Harapkan Perbaikan Tata Kelola Timah, Bos PT Timah Temui Wamen Investasi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 6 Agustus 2024 7 jam yang lalu
Direktur Utama PT Timah, Ahmad Dani Virsal bertemu Wakil Menteri Investasi/BKPM Yuliot Tanjung (kiri). [Foto: Doc. PT. Timah]
Direktur Utama PT Timah, Ahmad Dani Virsal bertemu Wakil Menteri Investasi/BKPM Yuliot Tanjung (kiri). [Foto: Doc. PT. Timah]

Jakarta, MI - Direktur Utama PT Timah, Ahmad Dani Virsal bertemu Wakil Menteri Investasi/BKPM Yuliot Tanjung di kantornya di Jakarta, Rabu (31/7). Ada beberapa hal yang disampaikan kepada Wakil Menteri Investasi/BKPM yang baru.

Dani awalnya, memaparkan tentang kondisi terkini ekosistem bisnis timah nasional. Sebab, Indonesia merupakan salah satu produsen timah terbesar di dunia.

Dani memaparkan upaya perbaikan ekosistem timah nasional, agar dapat terus berkelanjutan guna meningkatkan peran industri timah nasional, dalam mendukung perekonomian daerah dan nasional. 

Timah merupakan salah satu mineral, yang sangat dibutuhkan untuk mendukung berbagai industri di Indonesia.

Selain timah, Dani menjelaskan, ada beberapa mineral ikutan lain yang bisa dioptimalkan dan dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Beberapa di antaranya seperti tanah jarang, zirkon, ilminite, silika dan lainnya.

"Untuk mineral ikutan ini, PT Timah masih terus mengupayakan salah satunya melakukan kajian bersama BRIN untuk pengembangannya. Namun ada beberapa yang dapat mulai dioptimalkan seperti zirkon dan silika," kata Dani dalam keterangan tertulis.

TIMAH

Setelah berbagai hal tersebut, diskusi beranjak membahas potensi hilirisasi timah yang sedang dilakukan PT Timah. PT Timah sejak 1995 sudah melakukan hilirisasi melalui anak usahanya yakni PT Timah Industri.

PT Timah Industri kini mengembangkan produksi hilirisasi Tin Powder yang mulai berproduksi tahun ini. Hal ini disebut Dani adalah upaya PT Timah untuk memenuhi kebutuhan pasar global.

"PT Timah sudah melakukan hilirisasi timah sejak lama, namun dalam pengembangannya perusahaan membutuhkan support yang optimal dari berbagai pihak misalnya seperti penguatan permintaan pasar domestik," jelas Dani.

Sebagai salah satu mineral yang tidak dapat diperbaharui, pengelolaan industri timah dari hulu ke hilir juga harus dilakukan dengan baik untuk menjaga keberlanjutan. Proses penambangan harus dilakukan dengan menerapkan prinsip good mining practices sehingga dapat meminimalisasi dampak dari penambangan timah.

"Sebagai perusahaan negara, PT Timah tidak hanya profit oriented, tapi juga memiliki misi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, melakukan pemberdayaan masyarakat dan juga memberikan kontribusi yang optimal bagi bangsa dan negara," imbuhnya.

Dani berharap berbagai upaya yang dilakukan tersebut bisa didukung oleh Kementerian Investasi/BKPM. Pasalnya, kementerian yang dipimpin oleh Bahlil Lahadalia itu sedang fokus untuk menggenjot pengembangan dan pertumbuhan perekonomian nasional.

Berita Terkait