Gempa Megathrust Menghantui, Warga di Sekitar Sesar Lembang Diminta Tingkatkan Mitigasi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 22 Agustus 2024 08:32 WIB
Tebing Keraton di wilayah Cimenyan Kabupaten Bandung, merupakan salah satu titik keberadaan patahan Sesar Lembang. [Foto: Istimewa]
Tebing Keraton di wilayah Cimenyan Kabupaten Bandung, merupakan salah satu titik keberadaan patahan Sesar Lembang. [Foto: Istimewa]

Bandung, MI - Potensi gempa Megathrust dikabarkan hanya tinggal menunggu waktu mengguncang wilayah Indonesia. Khususnya di wilayah Bandung Raya, yang terdapat patahan Sesar Lembang yang berada di pesisir utara Kota Bandung hingga wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.  

Sesar aktif ini berpotensi menimbulkan gempa bumi dengan skala magnitudo 6,8 hingga 7 magnitudo. 

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Meidi mengatakan, hingga saat ini Sesar Lembang masih aktif dan berpotensi menyebabkan gempa.

Namun begitu, masyarakat yang tinggal di kawasan sesar tidak perlu cemas dan takut, tetapi harus lebih meningkatkan mitigasi. 

Ia memastikan, pemerintah akan terus memantau kondisi Sesar Lembang berkoordinasi dengan instansi, dan pihak terkait.

"Berdasarkan informasi dan data yang kami miliki, Sesar Lembang ini harus diwaspadai. Artinya masyarakat boleh takut tapi punten saya mohon dengan sangat, jangan ketakutan," kata Meidi, dikutip Kamis (22/8/2024).

Ia menjelaskan, titik nol Sesar Lembang berada di Desa Bojong Koneng Kecamatan Ngamprah, hingga ujung Timur di Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang dengan panjang 29,5 kilometer.

"Atas dasar data yang ada sama saya, itu (sesar) tetap bergerak ke kiri dan ke kanan serta ke dalam. Jadi mohon maaf, saya harus bicara dan menganalisis secara pahit, tidak manis, itu bisa terjadi kapan saja," ujarnya.

Selain melakukan mitigasi, ia meminta masyarakat terutama umat muslim terus berdoa, agar kejadian yang ditakutkan itu tidak sampai terjadi. 

"Harapan semua ini jangan sampai terjadi, ya kalau itu terjadi, saya tidak bisa membayangkan seperti apa nanti dampaknya. Baik nyawa, ekonomi hancur, bukan hanya KBB termasuk juga wilayah Bandung Raya," harapnya.

BPBD sudah bekerjasama dengan Forum Relawan Bandung Barat, dengan membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di beberapa sekolah di Desa Cikahuripan Lembang.

"Ke depan Insyaallah, saya akan komunikasi dengan Kadisdik kita akan berkeliling ke sekolah-sekolah di Lembang untuk menyosialisasikan dan mitigasi bencana," jelasnya.

Selain itu, tambah Meidi, BPBD akan menambah jumlah Desa Tangguh Bencana (Destana) di Bandung Barat. Setelah itu terwujud, BPBD kemudian membentuk Kecamatan Tanggap Bencana (Kencana).

"Karena bencana kapan pun, dimana pun bisa terjadi. Kita semua harus siap, termasuk itu unsur pemerintahan, masyarakat," tandasnya. 

Topik:

patahan Sesar Lembang Gempa Megathrust