Larang Pegawainya Kenakan Hijab, RS Medistra Jaksel Minta Maaf

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 2 September 2024 12:46 WIB
RS Medistra Jaksel [Foto: Repro]
RS Medistra Jaksel [Foto: Repro]

Jakarta, MI - Direktur Rumah Sakit (RS) Medistra, Agung Budisatria, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas kegaduhan, yang timbul akibat viralnya surat yang dilayangkan oleh dr. Diani Kartini, kepada manajemen rumah sakit. 

Pesan tersebut berisi dugaan pertanyaan, yang bersedia membuka hijab jika diterima bekerja di RS Medistra, Jakarta Selatan (Jaksel).

Dia menambahkan, RS Medistra terbuka bagi siapa saja yang memang mau bekerja sama, untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen. Hal tersebut kini tengah dalam penanganan manajemen," kata Agung, Senin (2/9/2024).

Setelah kejadian ini, pihaknya akan mengevaluasi proses rekrutmen agar ke depan tidak terjadi kesalahpahaman, seperti kasus pelarangan pemakaian jilbab.

"Ke depan, kami akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak," ujarnya.

Sekadar diketahui, surat yang ditandatangani dr Diani Kartini mengungkap rasa kecewa atas kebijakan RS Medistra, tentang pelarangan penggunaan hijab di area rumah sakit.

Tertulis di surat yang beredar, dr Diani menjelaskan kalau beberapa waktu lalu asistennya dan kerabatnya yang hendak mendaftar sebagai dokter umum ditanya, apakah bersedia membuka hijab jika diterima bekerja di RS Medistra.

"Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara, menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan rumah sakit internasional, sehingga timbul pertanyaan apakah bersedia membuka hijab jika diterima," tulis surat tersebut.

Dokter Diani pun mempertanyakan status RS Medistra, yang mengaku rumah sakit internasional, tapi melakukan tindakan rasis seperti itu.

Bahkan, dia membandingkan RS Medistra dengan rumah sakit di Jakarta Selatan yang jauh lebih ramai, yang memperbolehkan semua pegawai (perawat, dokter umum, dokter spesialis, dan dokter subspesialis) menggunakan hijab.

Topik:

RS Medistra Larang Pegawainya Kenakan Hijab RS Medistra Jaksel MUI