Tutup Usia, Ini Sosok Ekonom Senior Faisal Basri

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 September 2024 06:08 WIB
Faisal Basri (Foto: Dok MI)
Faisal Basri (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia pada pada Kamis (5/9) sekitar pukul pukul 03.50 WIB. Faisal mengembuskan napas terakhirnya di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta.

"Benar (kabar Faisal Basri meninggal dunia)," kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad.

Faisal sempat di rawat di RS Mayapada sebelum wafat di usia 65 tahun. Namun, belum diketahui sakit yang dideritanya sebelum meninggal dunia.

Rencananya jenazah Faisal Basri akan terlebih dulu di bawah ke rumah duka di Kompleks Gudang Peluru Jakarta Selatan. Jenazah Faisal Basri akan disalatkan setelah Asar di Masjid Az Zahra Gudang Peluru Jakarta Selatan.

Selain sebagai ekonom yang dikenal aktif memberikan masukan ke pemerintah, Faisal Basri juga pernah menjadi politisi, sekaligus dosen di Universitas Indonesia. 

Sosok Faisal Basri

Faisal Batubara atau yang lebih dikenal dengan nama Faisal Basri adalah seorang politikus yang mengawali kariernya sebagai seorang ekonom yang mumpuni. Faisah lahir di Kota Kembang Bandung tanggal 6 November 1959. 

BACA JUGA: Kabar Duka, Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia

Ayahnya adalah Hasan Basri Batubara. Sebagai penghargaan pada sang ayah, Faisal menggunakan nama “Basri” sebagai nama belakangnya dan melekat hingga sekarang.

Faisal masih ada hubungan darah dengan Wakil Presiden RI Adam Malik, lebih tepatnya salah satu keponakan Menteri Luar Negeri Indonesia itu. Karier politik Faisal salah satunya diawali kala ia dan teman-temannya sepakat untuk mendirikan Mara atau Majelis Amanah Rakyat. 

Pada perkembangannya, Mara berkembang menjadi Partai Amanah Nasional (PAN) dimana ia dipercaya menjadi sekretaris jenderal pertama dan pasca Kongres I di Yogyakarta didapuk menjadi ketua.

Faisal aktif untuk mendirikan beberapa organisasi nirlaba, semisal Yayasan Pencerahan Indonesia, Global Rescue Network, dan Yayasan Harkat Bangsa. Faisal sudah dikenal aktif di berbagai organisasi sejak masih duduk di bangku kuliah Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia masuk di tahun 1978 kala kampus sedang bergejolak dan Faisal tak ketinggalan untuk larut dalam berbagai organisasi pergerakan.

Rekam jejaknya yang baik di ranah akademik, usai kuliah Faisal diangkat menajdi dosen mata kuliah Ekonomi Politik yang baru diperkenalkan di FEUI di akhir akhir 1980-an. Lagi-lagi, atas kemampuannya dalam menguasai bidang kombinasi antara dua disiplin tersebut, pada tahun 2000 Faisal ditunjuk untuk menjadi anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden RI.

Di awal tahun 2001 ia memutuskan untuk keluar dari PAN namun tetap aktif di dunia politik. Ia kemudian mendirikan organisasi politik Pergerakan Indonesia (PI) and sejak Kongres I tahun 2004 hingga 2010 ia dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional. Selanjutnya ia diamanahi untuk memegang jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Nasional.

Bulan Oktober tahun 2011, Faisal membuat gebrakan: ia ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk pemilihan tahun 2012. Ia pun mengandeng Biem Benyamin, putra dari tokoh legendaris masyarakat Betawi Benyamin Sueb. 

Keduanya bersepakat untuk berjuang di jalur independen dan akan menolak jika ada partai politik yang menawarkan diri. Sayang, keduanya dikalahkan oleh pasangan Jokowi-Ahok.

Topik:

Faisal basri Faisal Basri Meninggal Ekonom Faisal Basri