Intip LHKPN Bahlil Lahadalia yang Paksa Pengecer jadi Pangkalan LPG 3 Kg


Jakarta, MI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menjadi sorotan publik, usai menetapkan aturan baru soal LPG 3 Kg yang tidak lagi disalurkan ke warung pengecer. Bahlil malah memaksa pengecer menjadi pangkalan LPG.
Menurutnya, kebijakan ini diteken guna menghindari permainan harga yang sering terjadi di lapangan.
Belakangan karena gaduh dan mustahilnya pengecer menjadi pangkalan, Ketum Partai Golkar mewacanakan skema subpangkalan.
Lucunya, Bahlil tak bisa menjelaskan bagaimana skema perubahan pengecer menjadi sub pangkalan. Dia mengaku baru akan berdiskusi dengan PT Pertamina, untuk membahas kebijakan serta aturan sub pangkalan.
Lantas, berapa harta kekayaan Bahlil Lahadalia?
Dilansir dari situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK), Selasa (4/2/2025) kekayaan Bahlil terbilang fantastis dan menempatkannya sebagai salah satu menteri terkaya di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran.
Bahli tercatat memiliki kekayaan berjumlah Rp 310 miliar atau lebih tepatnya Rp 310.420.076.693. Data harta kekayaan itu dilaporkan, pada April 2024 untuk Periodik 2023.
Bahlil melaporkan kepemilikan aset tanah dan bangunan senilai Rp 291.617.305.000. Sebanyak 18 aset tanah dan bangunan itu semua berada di Jayapura, Gianyar, Sragen dan Jayapura.
Bahlil juga melaporkan kepemilikan alat transportasi dan mesin senilai Rp 98.400.000.
Ia tercatat tak memiliki harta bergerak lainnya. Surat berharga Rp 1.612.500.000, kas dan setara kas Rp 17.091.871.693.
Dalam LHKPN, Bahlil tidak memiliki hutang sama sekali.
Jika seluruhnya dikalkulasikan, harta kekayaan Bahlil Lahadalia mencapai Rp 310 miliar atau lebih tepatnya Rp 310.420.076.693.
Topik:
LHKPN Bahlil Lahadalia Pangkalan LPG Bahlil ESDM