Satpam SMA di Sleman Dibekuk! Tersangka Penyuplai Senjata untuk KKB

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 14 Maret 2025 17:21 WIB
Satpam SMA di Sleman Suplai Senpi ke KKB Papua (Foto: Repro)
Satpam SMA di Sleman Suplai Senpi ke KKB Papua (Foto: Repro)

Sleman, MI - Seorang petugas keamanan (satpam) di sebuah SMA di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ternyata terlibat dalam jaringan penyuplai senjata api dan amunisi lintas provinsi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Tersangka yang diketahui berinisial AP ini ditangkap oleh Polda DIY beberapa waktu lalu.

"Ya, sekuriti di salah satu SMA di Kabupaten Sleman," ujar Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi saat dihubungi, Kamis (13/3/2025).

Endri mengungkapkan, AP dititipi beberapa pucuk senjata api oleh salah seorang saudaranya, sehingga ditetapkan masuk daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua.

Polda DIY berperan sebagai pendukung atau back-up dalam kasus ini setelah mendapatkan informasi bahwa salah satu warga di wilayahnya termasuk dalam DPO Polda Papua.

Ia menyampaikan bahwa AP dibekuk polisi di kediamannya yang berada di Minggir, Sleman. Dari dalam rumah itu petugas menemukan sekitar 200 peluru dan empat buah senjata api organik yakni dua pucuk jenis M-16, satu pucuk SS1, dan satu pucuk Mouser.

"Setelah (AP) kami amankan, kami interogasi awal, Polda Papua datang jam 10 malam kita serahkan, lalu sudah dirilis kemarin di Polda Papua. Kami rilis bersama," jelas Endri.

Satgas Operasi Damai Cartenz kembali menangkap tujuh tersangka yang diduga terlibat dalam jaringan penyuplai senjata api dan amunisi lintas provinsi ke KKB.

Kapolda Papua Irjen Patrige Renwarin mengungkapkan, keterlibatan tujuh pelaku itu diketahui penyidik dari hasil pengembangan terhadap jaringan yang telah ditangkap sebelumnya.

Patrige menegaskan bahwa dalam operasi gabungan ini, pihaknya bekerja sama dengan Polda Papua Barat, Polda Jawa Timur, dan Polda DIY. Tujuh tersangka yang berhasil diamankan di antaranya YE, TW, MH, MK, P, ES, dan AP.

"Operasi ini merupakan bagian dari upaya serius dalam memberantas penyelundupan senjata ke wilayah Papua. Kami tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang mencoba memasok senjata ke kelompok bersenjata," tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3/2025).

Ia juga menjelaskan bahwa penangkapan tujuh tersangka dilakukan dalam rentang waktu 6 hingga 9 Maret 2025. Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda, termasuk YE alias JAS, yang bertindak sebagai penyedia dana dan pengoordinasi pembelian senjata untuk KKB Puncak Jaya.

Sementara itu, untuk tersangka TW bertugas membeli dan menyelundupkan senjata dari Jawa Timur ke Papua. Kemudian ES berperan sebagai perantara penyimpanan senjata dan amunisi di Manokwari.

"MK bertugas sebagai operator pembuatan senjata api rakitan di Bojonegoro, Jawa Timur dan P membantu dalam pembuatan popor serta menguji kelayakan senjata di Bojonegoro, Jawa Timur," bebernya.

Dalam kasus ini, Patrige mengatakan penyidik menyita total 17 senjata api yang terdiri dari 6 laras panjang, 6 laras pendek dan 5 rakitan. Selain itu terdapat 3.573 butir amunisi untuk berbagai kaliber.

Tak hanya senjata dan amunisi, penyidik juga mengamankan peralatan perakitan, seperti mesin bubut, gerinda, las listrik, kompresor, serta bahan peledak berupa dua detonator.

"Serta komponen senjata berupa magasin, popor, laras senjata rakitan dan dokumen pendukung lainnya. Kemudian uang tunai Rp369 juta," imbuhnya.

"Barang bukti ini ditemukan di berbagai lokasi, termasuk rumah tersangka di Bojonegoro, Sleman, dan Manokwari, serta dalam tabung kompresor yang dimodifikasi untuk mengelabui pemeriksaan di pelabuhan," tutup Patrige.

Topik:

kkb satpam sma-di-kabupaten-sleman senjata-api