Candi Borobudur Dipasang Eskalator, Begini Penjelasan Istana

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 26 Mei 2025 14:19 WIB
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi [Foto: Ist]
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Viral video di media sosial yang menunjukkan pemasangan eskalator di struktur Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. 

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan pemasangan escalator di Candi Borobudur, ditempuh pemerintah berdasarkan permintaan dari Pemerintah Prancis, dalam rangka kunjungan resmi Presiden Emmanuel Macron.

Hasan mengatakan, bahwa fasilitas yang disiapkan pemerintah merupakan sarana bantu sementara, guna mendukung kelancaran kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke situs warisan dunia tersebut.

"Pemerintah kita, tanggal 28 atau 29 bulan ini akan menerima kunjungan kenegaraan dari negara yang sangat penting. Negara Perancis. Ini tentu sangat penting bagi Indonesia," kata Hasan, Senin (26/5/2025).

Menurut Hasan, kunjungan Presiden Macron akan didampingi langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sebagai bagian dari agenda kunjungan kenegaraan, kata Hasan, pemerintah ingin memastikan tamu negara dapat mengakses dan menikmati keindahan serta kemegahan Candi Borobudur secara optimal, meskipun dengan waktu yang terbatas.

“Candi Borobudur itu kira-kira setinggi gedung 12 lantai. Jadi, Presiden Perancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas,” ujar Hasan.

Karena itu, pemerintah menyiapkan dua fasilitas pendukung, yakni ramp atau jalur landai hingga level keempat, serta stair lift, semacam kursi bantu naik yang dipasang di sisi tangga, untuk menjangkau level atas hingga lantai ketujuh atau kedelapan.

Hasan menyatakan, bahwa seluruh pemasangan dilakukan dengan prinsip konservasi yang ketat.

“Itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan dan tidak ada paku, tidak ada bor. Jadi hanya ditaruh. Didudukkan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah,” jelasnya.

Ia juga menegaskan, bahwa semua proses dilakukan di bawah pengawasan otoritas berwenang, guna memastikan pelestarian warisan budaya tetap terjaga.

Penjelasan ini disampaikan Hasan, untuk meredam kekhawatiran publik atas spekulasi yang berkembang di media social, terkait potensi kerusakan cagar budaya.

Sebelumnya, sebuah video yang beredar luas di media sosial, khususnya platform X, menunjukkan pemasangan pelat besi dan papan kayu di tangga Candi Borobudur.

Aktivitas tersebut, memicu sorotan publik karena disebut-sebut sebagai bagian dari persiapan pemasangan escalator, menjelang kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Video ini kemudian diberitakan oleh berbagai media local, dan turut menjadi perbincangan di ruang digital.

Topik:

Candi Borobudur Eskalator Candi Borobudur Presiden Emmanuel Macron