Visa Haji Furoda Tak Terbit, PIHK Rugi Miliaran Rupiah


Jakarta, MI - Ratusan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) di Indonesia tengah menghadapi kerugian setelah pemerintah Arab Saudi tidak menerbitkan visa haji furoda untuk tahun 2025.
Keputusan sepihak ini mengejutkan banyak pihak, terutama para penyelenggara dan calon jamaah yang telah melakukan berbagai persiapan matang, mulai dari pembelian tiket pesawat hingga pemesanan hotel di Makkah dan Madinah.
Seluruh rangkaian persiapan yang dilakukan para jamaah dan PIHK kini terancam sia-sia. Banyak di antara mereka bahkan telah menyetor biaya penuh.
Ketua Bidang Humas & Media Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Abdullah Mufid Mubarok, menegaskan bahwa visa furoda tahun 2025 tidak akan diterbitkan oleh otoritas Saudi.
Kondisi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana visa furoda biasanya baru keluar mendekati akhir masa keberangkatan.
“Banyak travel yang sudah input data dan bayar layanan Masa’ir (layanan Arafah, Muzdalifah, Mina), tapi visanya tidak jadi,” ujar Mufid dalam keterangannya, dikutip Sabtu (31/5/2025).
Sebagian besar travel berasumsi bahwa visa furoda akan keluar seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, mereka berani memesan tiket pesawat dan hotel, meskipun dengan harga yang melambung tinggi.
Asumsi ini diperkuat oleh kebiasaan visa furoda yang biasanya baru terbit menjelang hari Wukuf di Arafah.
“Ternyata sampai sekarang tidak ada yang terbit. Banyak travel yang sudah booking tiket dan hotel, bahkan ada yang dari bintang 3 di-upgrade ke bintang 5. Akhirnya rugi besar,” tutur Mufid.
Total kerugian yang ditanggung untuk 50 orang jamaah mencapai Rp2 miliar. Beberapa travel bahkan sudah membawa jamaahnya ke Jakarta, dengan harapan visa akan terbit di menit-menit terakhir sebelum keberangkatan.
“Saya masih Belum bisa menghitung, yang jelas di atas Rp 100 (juta)an. Kalau jumlah Jamaahnya misalnya sampai 50 ke atas ya sudah di atas Rp1-Rp2 miliar,” jelas Mufid.
Mufid juga menyampaikan apresiasinya atas upaya Kementerian Agama yang terus bernegosiasi dengan pemerintah Arab Saudi.
Namun, ia mengingatkan bahwa jika visa yang keluar hanya sebagian, hal ini justru akan menyulitkan para agen travel.
“Misalnya dari 10.000 jamaah, yang dapat visa cuma 1.000. Travel akan kebingungan mengatur jamaah yang dapat dan tidak. Belum lagi harus buru-buru beli tiket dan pastikan layanan di Arab Saudi benar-benar siap,” pungkasnya.
Topik:
haji-2025 haji-furoda visa-furoda pihk